KUNJUNGI JUGA DIBAWAH INI

Selasa, 29 Juni 2010

E-COMMERCE DAN BERBISNIS DI DUNIA MAYA
Oleh : Putu Prihan Sastra Iswara

PENGERTIAN E-COMMERCE
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris yaitu Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, website, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan website, e-commerce juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

SEJARAH
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

FAKTOR KUNCI SUKSES DALAM E-COMMERCE
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus dan beberapa faktor yang termasuk :
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal.

CONTOH E-COMMERCE
1. Fastncheap.com
Dalam e-commerce Fastncheap dapat dikategorikan sebagai jenis perusahaan yang memiliki ’bisnis nyata’ yaitu perusahaan yang secara riil ada atau memiliki toko namun juga menggunakan media internet untuk mengembangkan usahanya. Macam-macam jenis serta merk yang ditawarkan cukup lengkap sehingga konsumen dapat dengan mudah mencari perangkat yang diperlukan hanya dalam satu website saja yaitu fastncheap.com.
2. Bhinneka.com
Storefront dari bhineka.com langsung saja menjelaskan bahwa website ini merupakan webstore computer beserta perangkat elektronik lainnya yang masih berhubungan dengan computer. Kesan pertama yang langsung muncul pada saat melihat website ini adalah cukup menarik dan terpecaya karena desain yang menarik, rapi, serta contact person yang secara jelas tertera di bagian bawah. Produk-produk yang ditawarkan juga beragam dengan merk ternama yang cukup lengkap. Bhinneka sendiri di dunia nyata memiliki beberapa cabang seperti di Mangga Dua Mall, Poins Square, dan Pacific Place yang mana berada di wilayah Jakarta. Jadi bhinneka dapat dikategorikan sebagai ‘bisnis nyata’ juga.
3. Mizan.com
Mizan.com merupakan website yang memberikan pelayanan penjualan buku secara online. Storefront yang muncul langsung saja menyajikan buku-buku best seller beserta harganya. Website ini cukup lengkap dalam memberitahukan identitas mizan sehingga dapat meyakinkan pengunjung akan keamanan dalam melakukan transaksi lewat mizan.com. Website ini menyediakan katalog, newsletter, e-book, audio files, video files, dan nukilan. Semua dapat dibeli secara online dengan prosedur yang ditetapkan. Sebenarnya Mizan sendiri merupakan salah satu perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia.

BERBISNIS DI DUNIA MAYA
Perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membuka banyak kemungkinan, salah satunya bisnis online, yaitu cara berbisnis atau memasarkan produk dan jasanya melalui media internet.
Bisnis online memiliki beberapa kelebihan, pertama, pembeli dan penjual tidak perlu bertemu secara langsung sehingga hal tersebut dapat mempersingkat waktu dan biaya transportasi. Kelebihan selanjutnya adalah, karena menggunakan internet, media yang umum digunakan saat ini, maka memasang iklan di internet memperbesar tingkat keterbacaan iklan tersebut. Orang-orang yang sedang menggunakan internet untuk tujuan tertentu, secara tidak sengaja akan melihat iklan tersebut dan mungkin tertarik, lalu membuka iklan tersebut.
Di balik kelebihannya itu, tentu saja bisnis online juga memiliki kekurangan yaitu tidak jarang saat ini bisnis online dijadikan ajang penipuan karena dunia internet yang semakin bebas. Oleh karena itu, calon konsumen harus lebih berhati-hati untuk memilih situs iklan yang tepat. Semua itu tergantung dari tingkat keyakinan dan kepercayaan kita terhadap suatu situs.

Bisnis online sangat beragam jenisnya, berikut ini adalah sebagian kecil dari macam-macam bisnis online yang ada:
1. Forex trading atau yang sering disebut juga sebagai bursa valas. Forex trading merupakan perdagangan/transaksi mata uang di dunia.
2. MLM, merupakan bisnis yang mencari orang yang ingin bergabung sebanyak-banyaknya untuk mengembangkan usaha.
3. PTC (Paid to Click), merupakan salah satu jenis bisnis yang membayar kita ketika kita meng-klik iklan tertentu.
4. PTR (Paid to Read), merupakan salah satu jenis bisnis yang membayar kita ketika kita membuka email yang dikirim.
5. Affiliate, merupakan bisnis suatu perusahaan yang membagi keuntungan kepada kita karena membantu memasarkan dan menjual produk mereka.
6. Toko online, merupakan toko yang menyediakan berbagai macam produk yang diperjualbelikan melalui internet.
LANGKAH AWAL UNTUK MEMULAI BISNIS DI DUNIA INTERNET
Hal yang paling dibutuhkan dalam memulai bisnis internet, antara lain :
1. Komputer
Komputer merupakan sarana utama yang harus anda kuasai terlebih dahulu untuk menjalani bisnis ini. Karena semua akses yang bakalan anda lakukan untuk menjalani sebuah usaha alias bisnis internet adalah melalui komputer.
2. Akses internet
Akses untuk mengelola internet ini merupakan inti untuk menjalani sebuah bisnis yang berdomisili di dunia internet itu sendiri, sebagai seorang pemula anda bisa menggunakan akses internet sewaan seperti warnet atau hotspot center, namun hal yang demikian itu sering merepotkan anda dalam mengelola akun-akun bisnis anda, karena anda harus mondar mandir kesana kesini hanya untuk mengakses internet, tapi andaikata anda punya akses internet di rumah sendiri, hal itu akan menjadi jauh lebih gampang dan menjadi kesenangan anda waktu bekerja.
3. Blog
Sekarang kita bahas hal yang harus anda kelola di internet untuk pertama sekali untuk dapat mengikuti program-program bisnis di internet. Blog merupakan suatu media penyimpanan atau publikasi data pribadi anda yang bisa anda kelola di dunia maya. Sebagai seorang pemula di dunia internet anda bisa menggunakan blog gratisan yang bisa diperoleh di http://www.blogspot.com ataupun http://www.wordpress.com.
4. Domain
Sebenarnya nama domain bukanlah menjadi suatu prioritas utama bagi internet marketer, tapi dengan memiliki domain pribadi anda bisa lebih leluasa untuk mengutak atik konten atau tampilan yang ada pada website atau blog pribadi anda.
5. Konten
Sekarang kita masuk ke hal yang paling wajib untuk anda urusi dalam blog pribadi anda, yakni konten blog. Salah satu alasan paling penting kenapa konten blog harus kita urusi dengan baik adalah agar terindek dalam mesin pencari seperti google, yahoo, bing dll.
6. Akun pembayaran
Ada beberapa jenis pembayaran yang dipakai di dunia internet marketer, yakni:
• Rekening bank
Rekening bank sering digunakan sebagai alat transfer uang yang kita peroleh, tapi sistem seperti ini hanya kita dapati jika kita melakukan hubungan bisnis dengan orang senegara kita saja alias lokal. Tapi jika kita mau melakukan bisnis yang lebih luas yakni abroad(luar negri) sistem transfer ini kurang bisa berperan sebagai alat bantu anda untuk memperoleh uang anda.
• Paypal
Paypal adalah sistem pembayaran secara onlineyang sudah banyak dipakai oleh pelaku bisnis internet. Uang anda yang masuk ke akun paypal anda mudah saja untuk dikonfersi ke mata uang lokal yang kita gunakan dan ditarik ke rekening bank yang anda milki.


SYARAT BERBISNIS ONLINE
Syarat-syarat berbisnis online yang harus dipenuhi diantaranya:
1. Niat dan Kemauan
Tidak hanya untuk bekerja online, kerja apapun yang kita lakukan haruslah didahuli dengan niat dan kemauan sematang mungkin. Ok. kembali lagi ke tema, kenapa niat dan kemauan disini menjadi syarat pertama? Itu karena bekerja didunia maya tidaklah jauh berbeda dengan kita bekerja didunia nyata. Yaitu meluangkan waktu, pikiran dan sedikit tenaga

2. Berani
Anda sebagai seorang Pekerja Online harus berani memulai bisnis anda, Anda harus berani bereksperimen sendiri, Anda harus berani gagal dan Anda harus berani meluangkan waktu dan sedikit biaya untuk memperlajari dan menjalankan bisnis ini . karena jika anda lebih mengedepankan rasa takut anda, maka anda tidak akan pernah mendapatkan apa-apa.
3. Internet
Kita berbisnis di dunia Internet, maka sudah menjadi syarat mutlak keberadaan internet itu sendiri bagi pekerja online. Syarat inilah yang kemudian akan membutuhkan banyak dana, karena sejauh penulis ketahui bahwa belum ada layanan internet yang diberikan secara gratis dimanapun, kecuali bagi anda yang saat ini mendapatkan fasilitas internet di tempat anda bekerja.
4. Alat Pembayaran Online
Alat Pembayan online ini juga tidak kalah pentingnya dalam dunia bisnis online, bahkan penulis mewajibkan kepemilikan alat pembayaran ini untuk anda. Logikanya, kita bekerja secara online dan barang tentu sistem pembayarannya pun juga melalui Online. Untuk jenis Alat pembayaran online yang direkomendasikan untuk segera dimiliki oleh pebisnis online adalah Paypal.
5. Kartu Rekening Bank
Keberadaan rekening bank disini dimaksudkan untuk witdraw/mutasi uang anda dari rekening Pembayaran online(Paypal, Alertpay atau e Gold) ke rekening anda. Untuk jenis bank yang dimaksud adalah semua bank lokal Indonesia.
6. Blog, Web Blog atau Website
Sebenarnya persyaratan kepemilikan Blog, Web Blog atau website ini tidak lah begitu ditekankan. Namun pada hakikatnya, Blog, Web Blog atau website sangatlah diperlukan dalam dunia bisnis online karena dengan Blog, Web Blog atau website itu penghasilan akan mengalir dengan sendiri ke rekening anda. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mengurus Blog, Web Blog atau website tersebut juga membutuhkan biaya dan tenaga serta waktu.
Namun jika anda enggan untuk memiliki Blog, Web Blog atau website tidaklah mengapa, karena anda juga bisa mendapatkan penghasilan dari internet tanpa keberadaannya. Namun hasil yang anda dapatkan tentu tidaklah sebesar ketika anda mempunyai Blog, Web Blog atau website pribadi. Selain sebagai kantor maya anda, fungsi blog atau Website pribadi juga sebagai tempat dimana kita mendapatkan penghasilan. Yaitu dengan memasang iklan(adsense, banner, affiliate dll) yang mana anda akan dibayar setiap pengunjung yang mengklik iklan itu. Selain itu, anda juga bisa memasarkan produk pribadi anda dengan blog, Web Blog atau Website ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Chaudhury, Abijit & Jean-Pierre Kuilboer (2002), e-Business and e-Commerce Infrastructure, McGraw-Hill, ISBN 0-07-247875-6
2. Seybold, Pat (2001), Customers.com, Crown Business Books (Random House), ISBN 0-609-60772-3
3. http://www.dragonbusines.co.cc/2009/12/langkah-awal-untuk-memulai-bisnis-di.html
4. http://gedewiweka.com/index.php/2009/10/syarat-berbisnis-online/

CONTOH USULAN PROYEK PENELITIAN BIDANG SDM

A. JUDUL :
STRATEGI PENGEMBANGAN SDM DALAM KEDISPLINAN KARYAWAN DI RAMADA BINTANG BALI HOTEL RESORT AND SPA

B. BIDANG KAJIAN
STRATEGI SDM PARIWISATA

C. LATAR BELAKANG
Industri Perhotelan merupakan industri jasa bagian dari sebuah industri pariwisata menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum dan yang sangat banyak terdapat disetiap daerah-daerah wisata serta menguntungkan bagi daerah tersebut dan memberikan peluang kerja bagi insan pariwisata atau orang yang berkecimpung di dunia industri pariwisata.

Manajemen sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting diperhatikan dalam sebuah industri hotel yang dimana didefinisikan merupakan suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia (tenaga kerja) dalam suatu organisasi. Dalam hotel telah terdapat bagian manajemen yang khusus mengatur tentang tenaga kerja yaitu Personalia atau HRD atau Man Power agar tenaga kerja yang ada di hotel tersebut dapat diawasi, dikontrol dan diatur sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing.

Sehubungan dengan hal itu, peningkatan kualitas SDM juga perlu diperhatikan agar kinerja kerja di hotel tersebut tidak berantakan, dalam hal ini salah satu hal yang paling dasar dan sangat penting yaitu kedisplinan. Kedisiplinan sangatlah penting diperhatikan apalagi pada karyawan yang telah lama berkerja dan mengalami kebosanan dalam pekerjaannya. Apabila karyawan tersebut mengalami kebosanan akan memungkinkan karyawan tersebut mulai nakal seperti bolos kerja, hadir tidak tepat waktu, jam istirahat yang diambil terlalu lama, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, akan mengangkat permasalahan mengenai hal tersebut dan dapat segera diatasi oleh pihak manajemen yang khusus mengurus SDM yaitu HRD atau Personalia atau Man Power agar karyawan tersebut dapat hadir dan bekerja tepat waktu (disiplin) sehingga jadwal kerja yang telah dibuat tidak berantakan.

D. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana fasilitas attending di Hotel Ramada Bintang Bali
2. Apakah program motivasi yang di gelar oleh HRD untuk karyawan disiplin atau berprestasi

E. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan SDM dalam kedisplinan karyawan di Hotel Ramada Bintang Bali Resort And Spa ini untuk menghindari jadwal kerja yang berantakan.

F. MANFAAT PENELITIAN
Penulisan laporan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu antara lain :

a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang bidang kajian SDM pariwisata serta perbendaharaan tentang pemecahan masalah dengan acuan teori-teori yang telah didapat dalam perkuliahan dan praktek dilapangan yang sesungguhnya.

b. Manfaat Praktis
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guna menentukan kebijakan-kebijakan lebih lanjut oleh manajemen Ramada Bintang Bali Hotel Resort and Spa.
Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya kualitas SDM untuk meningkatkan kualitas SDM khususnya dalam hal kedisiplinan mereka dalam persaingan peluang kerja di industri perhotelan.

Bagi pemerintah, dapat memberikan tambahan pendapatan pemerintah apabila meningkatnya kunjungan ke hotel tersebut melalui pajak dengan semakin sadar.

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Bab 1 Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

Bab II Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab III Tinjauan Pustaka
Bab ini memuat beberapa konsep dan pengertian yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. yaitu pengertian strategi, pengertian hotel, dan tinjauan SDM.

Bab IV Hasil Dan Pembahasan
Merupakan bab inti yang menguraikan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum (sejarah dan struktur organisasi) Ramada Bintang Bali Hotel Resort And Spa dan strategi pengembangan SDM dalam kedisplinan karyawan di Hotel Ramada Bintang Bali Resort And Spa.

Bab V Penutup
Merupakan bab penutup yang terdiri dari simpulan, saran, daftar pustaka, dan lampiran-lampiran.

H. PENGERTIAN STRATEGI
Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah strategi yang dikemukakan Malcolm (1999 : 135) yaitu strategi sebagai suatu posisi yang unik dan berharga yang melibatkan kegiatan yang berbeda dan terintegrasi. Sedangkan Strategi menurut Chandler adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya ( Freddy 2001:57 ).

Pendapat lain dikemukakan oleh Lawrence (1995:59), yang disebutkan bahwa strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

I. MANAJEMEN SDM
Menurut Malayu SP Hasibuan, definisi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Ilmu dan Seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien dalam membantu tujuan organisasi dalam berhubungan dengan karyawan dan masyarakat.

Sedangkan menurut Michael J. Jucius berpendapat bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah Lapangan manajemen yang bertalian dengan perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian bermacam-macam fungsi pengadaaan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga :
1. Tujuan organisasi didirikan dapat dicapai secara efektif dan efesien
2. Tujuan semua pegawai dilayani sampai tingkat optimal
3. Tujuan masyarakat diperhatikan dan dilayani dengan baik

Jadi secara umum manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam suatu organisasi. Unsur manajemen sumber daya manusia adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada suatu organisasi. Fokus yang dipelajari pada manajemen sumber daya manusia hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja dan organisasi.

J. PENGERTIAN HOTEL
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.

Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :
a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)
b.
c. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
(Endar Sri,1996:8)

d. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)

K. LOKASI PENELITIAN
Ramada Bintang Bali Resort And Spa berlokasi di jalan dewi santika, tuban, kuta bali. Objek penelitian ini adalah strategi pengembangan SDM di hotel tersebut. Sedangkan subjek penelitian ini adalah bagian manajemen hotel yang mengurus kepegawaian atau SDM yaitu HRD Ramada Bintang Bali Resort and Spa dan Karyawan Hotel Ramada Bintang Bali Resort and Spa.

L. JENIS DATA
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang digambarkan dengan kata-kata atau uraian tentang objek yang diteliti dan tidak dapat dihitung atau diangkakan (Gorda, 1994 : 59). Sejarah Hotel Ramada Bintang Bali Resort and Spa

b. Data Kuantitatif
Data kuantiatif adalah data yang berupa angka-angka yang dapat atau telah diolah dengan menggunakan teori matematis atau statistika untuk menarik suatu simpulan seperti perkembangan dan jumlah pegawai Ramada Bintang Bali Resort and Spa

M. SUMBER DATA
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dalam hal ini adalah HRD Hotel Ramada Bintang Bali Resort and Spa, dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambil data langsung pada subjek (wawancara dan observasi) sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 1999-79).

b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain , tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya, biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar,1999:79) seperti misalnya Persepsi mengenai fasilitas attending dan program dukungan untuk meningkatkan kedisplinan dari pegawai Ramada Bintang Bali Resort and Spa.

N. METODE PENGUMPULAN DATA
a. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara sengaja dan sistematis unluk kemudian dilakukan pencatatan ( Subagyo, 1997:91). Dalam penelitian ini observasi, mengenai gambaran umum lokasi dan prosedur attending pegawai di hotel tersebut.

b. Wawancara Berstuktur
Wawancara berstuktur yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci (Arikunto, 1992:68). Dalam hal ini ditujukan kepada pihak HRD Ramada Bintang Bali Resort and Spa tentang fasilitas attending dan program motivasi.

c. Kuisioner
Kuisioner yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada karyawan hotel Ramada Bintang Bali Resort and Spa, teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan persepsi karyawan terhadap fasilitas attending dan program motivasi oleh pihak manajemen.

d. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan menggunakan beberapa buku sebagai acuan dan sumber pembahasan, terutama teori-teori dan konsep-konsep yang relevan dengan perrnasalahan yang dibahas.

O. METODE PENGAMBILAN SAMPEL
Metode penentuan sample dalam penelitian ini ditetapkan secara non probability purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel yang didasarkan atas tujuan tertentu. Sampel diambil secara sengaja kepada orang yang dianggap mewakili dan memiliki kedalaman informasi serta mampu dan berkompeten dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Dalam hal ini yaitu HRD Ramada Bintang Bali Hotel Resort And Spa. Kedua, menggunakan non probability quota sampling dengan mengelompokkan informan ke bagian-bagian, dalam hal ini yaitu 10% di tiap-tiap departemen yang ada di hotel tersebut (FO, F&B Service,F&B Product, HK, Ennginering dan Garden) (Sugiyono, 1999:77).

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, SuharsimL 1992. Prosedur Penelitian - Sebuah Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta ; Pustaka Pelajar Offset
---------,1993. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung : Angkasa Bandung
Jauch Lawrence R. William F Blueck ( Penerjemah Drs. Murad, Msc). 1995.
Menajemen Srategi dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta :Erlangga

PENELITIAN HOTEL PURI INDAH BALI BULELENG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kabupaten Buleleng terletak di belahan utara pulau Bali memanjang dari barat ke timur dan mempunyai pantai sepanjang dibandingan kabupaten-kabupaten lainnya di Bali. Kabupaten Buleleng berbatasan dengan Kabupaten Jembrana dibagian barat, laut Jawa/Bali dibagian utara, dengan Kabupaten Karangasem dibagian timur dan di sebelah Selatan berhadapan dengan 4 (empat) kabupaten yaitu : Badung, Gianyar, Bangli, dan Kabupaten Tabanan. Kabupaten Buleleng merupakan daerah berbukit yang membentang di bagian selatan, sedangkan di bagian utara merupakan dataran rendah. Di Kabupaten Buleleng juga terdapat gunung berapi dan tidak berapi. Gunung yang tertinggi adalah Gunung Tapak (1903 M) berada di Kecamatan Sukasada sementara yang paling rendah adalah gunung Jae (222 M) berada di wilayah Kecamatan Gerokgak. Selain itu di Kabupaten Buleleng terdapat dua buah danau yaitu Danau Tamblingan (110 hektar) berada di Kecamatan Banjar. Sedangkan Danau Buyan (360 hektar) terletak di Kecamatan Sukasada. Kabupaten Buleleng sangat cocok dijadikan pariwisata resort dengan keadaan georafisnya itu dan telah banyak fasilitas-fasilitas pariwisata yang dibangun di daerah wisata di Buleleng.
Desa Pancasari adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Buleleng dan merupakan pembatas antara Tabanan dengan Buleleng. Desa ini dikelilingi banyak pegunungan dan letaknya sangat strategis untuk resort dan wisata petualanan. Berada di ketinggian sekitar 1.250 meter diatas permukaan laut membuat suhu di desa ini selalu di bawah rata-rata suhu tubuh manusia, yaitu berkisar antara 18-24 derajat celcius.
Industri Perhotelan merupakan industri jasa bagian dari sebuah industri pariwisata yang memiliki produk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum dan industri ini yang sangat banyak terdapat disetiap daerah-daerah wisata. Desa Pancasari Kabupaten Buleleng merupakan salah satu contohnya, desa ini memiliki letak geografis yang sangat baik untuk wisata resort dan petualangan sehingga banyak wisatawan yang tertarik. Dari akomodasi, dapat dilihat saat ini telah banyak hotel-hotel yang ada di daerah tersebut dan hal ini tentunya menciptakan persaingan pasar yang ketat dan berlomba-lomba meningkatkan usaha untuk eksistensi produk masing-masing hotel.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana Eksistensi Produk Di Hotel Puri Indah Bali?
2. Bagaimana Analisis Pasar Yang Diterapkan Oleh Pihak Manajemen Di Hotel Puri Indah Bali?

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Eksistensi Produk Di Hotel Puri Indah Bali.
2. Untuk Mengetahui Analisis Pasar Yang Diterapkan Oleh Pihak Manajemen Di Hotel Puri Indah Bali.

1.4 Sistematika Pembahasan
Dalam laporan Penelitian Lapangan II kali ini, penulisan akan disusun dalam empat bab dan masing-masing bab akan diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, sistematika pembahasan, manfaat penelitian, dan metode penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan teori-teori yang berkaitan sebagai dasar pembahasan di Bab III. Beberapa pengertian yang disajikan antara lain pengertian pariwisata, pemasaran pariwisata, promosi, produk, price atau harga dan place atau tempat.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang temuan data yang diperoleh selama penelitian yang meliputi gambaran umum Hotel Puri Indah Bali, sejarah singkat Hotel Puri Indah Bali, eksistensi produk di Hotel Puri Indah Bali dan analisis pasar Hotel Puri Indah Bali.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan ditarik kesimpulan dari pembahasan sebelumnya, khususnya yang diuraikan pada Bab III. Selanjutnya, akan diberikan saran dan perbaikan apabila dibutuhkan.

1.5 Manfaat Penelitian
Penulisan laporan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1.5.1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang eksistensi produk di Hotel Puri Indah Bali dan analisis pasar Hotel Puri Indah Bali serta perbendaharaan tentang pemecahan masalah dengan acuan teori-teori yang telah didapat di bangku perkuliahan dalam praktek dilapangan yang sesungguhnya.

1.5.2. Manfaat Praktis
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guna menentukan kebijakan-kebijakan lebih lanjut oleh manajemen Hotel Puri Indah Bali.
Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya eksistensi produk dan analisis pasar untuk meningkatkan wisatawan yang berkunjung.
Bagi pemerintah, dapat memberikan tambahan pendapatan pemerintah melalui pajak dengan semakin sadar.

1.6 Metode Penelitian
1.6.1. Definisi Operasional Variabel
Untuk memperjelas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan penelitian, maka perlu dijelaskan definisi dari semua variabel yang ada dalam pembahasan yang akan dibahas adalah mengenai eksistensi produk dan analisis pasar. Yang dimaksud dengan eksistensi produk adalah keberadaan suatu produk yang dijual oleh suatu hotel didalam publik atau masyarakat luas dan analisis pasar adalah identifikasi dan studi tentang pasar untuk barang ekonomis dan jasa-jasa tertentu. Dalam menentukan eksis tidaknya produk di hotel tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Persepsi Wisatawan
Persepsi wisatawan yang kami maksudkan dalam penelitian ini adalah pendapat dari wisatawan yang menginap untuk memberikan tanggapan tentang produk yang ada di hotel.

2. Analisis Pasar
Analisis Pasar dalam penelitian ini adalah identifikasi dan studi tentang pasar untuk barang ekonomis dan jasa-jasa tertentu. Unsur-unsur analisa pasar dari penilaian harus secara khusus behubungan dengan kondisi pasar terhadap properti yang diteliti.

1.6.2. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian data yang dipergunakan adalah data kualitatif yaitu data yang berupa informasi-informasi yang relevan, meliputi sejarah singkat hotel, gambaran umum hotel, informasi dari pihak manajemen mengenai eksistensi dan analisis produk hotel. Dalam hal ini data berupa data deskriptif, bukan angka.

2. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang dipergunakan adalah :
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama di tempat penelitian melalui wawancara dengan pihak pengelola dan manajemen Hotel Puri Indah Bali.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh bukan dari pihak pertama melainkan dari pihak tertentu ataupun sumber terkait, misalnya persepsi karyawan.

1.6.3. Cara Pengumpulan Data
Adapun data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara :
1. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti, kegiatan operasional sehari-hari dengan pencatatan dan dokumentasi foto di daerah penelitian.
2. Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab langsung dengan pihak pengelola dan manajemen yang menangani kegiatan operasional di lapangan sehari-hari, serta pihak-pihak yng terkait dengan masalah yang akan dibahas, seperti pihak manajemen hotel.

3. Kepustakaan
Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya terkait dengan masalah yang diteliti pada beberapa laporan akhir, artikel, makalah dan jurnal, maupun buku-buku acuan tentang konsep-konsep yang menunjang dan relevan terkait dengan masalah yang diteliti.

1.6.4. Cara Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini yang akan dijadikan responden adalah pihak pengelola dan manajemen Hotel Puri Indah Bali. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara :
1. Non Probability Purposive Sampling
Purposive Sampling yaitu cara pengambilan sampel yang didasarkan atas tujuan tertentu. Sampel diambil secara sengaja kepada orang yang dianggap mewakili dan memiliki kedalaman informasi serta mampu dan berkompeten dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah pihak manajemen dan pengelola Hotel Puri Indah Bali.

2. Accidental Sampling
Metode ini digunakan terhadap responden yang dimintai informasi diperoleh secara kebetulan tanpa suatu pertimbangan tertentu (Kusmayadi, 2000:141). Artinya siapa saja yang kebetulan ditemui peneliti di lokasi penelitian dapat dipilih sebagai anggota sampel, yang diambil sebagai anggota sampel adalah karyawan Hotel Puri Indah Bali.

1.6.5. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif adalah gambaran untuk data yang disusun secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada. Analisis ini digunakan untuk menguraikan informasi yang diperoleh dari pihak pengelola dan manajemen Hotel Puri Indah Bali. Data yang muncul dalam analisis ini lebih banyak berupa deskriptif yang diperkuat dengan keterangan lainnya yang mendukung kesimpulan penelitian.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Dalam makalah yang dibuat oleh Adrian D. Hagijanto Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain - Universitas Kristen Petra, yang menjelaskan bahwa untuk menjadi Eksistensi suatu produk memiliki beberapa langkah atau cara yang harus dilakukan. Hal itu dilakukan untuk membuat produk yang akan atau yang telah dijual tetap berjalan secara berkelanjutkan.
Hal-hal yang dipehartikan dalam makalah ini adalah, Menciptakan Kesan Produk Dengan Citraan. Suatu produk tidak akan menjadi terkenal tanpa suatu pencitraan serta promosi yang baik, tetapi produk yang telah mempunyai nama pun harus bisa manjaga pencitraan agar produk tersebut tetap eksis di pasar.
Selanjutnya dalam makalah yang mengangkat tentang analisis pasar yang ditulis oleh Husain Heriyantom menjelaskan bahwa setiap barang dan jasa yang akan dijual kepada pasar lebih baik setiap produsen wajib menganalisis terdahulu. Sehingga produsen bisa memperkirakan laba-rugi, siapa saja para pesaingnnya bahkan bisa mengirakan berapa keuntungan yang akan didapat.
Bukan hanya itu, penulis juga menyarankan agar produsen memperhitungkan akan permintaan dan penawaran dari konsumen, hal itu juga bisa dilakukan dalam menganalisis pasar. Produsen harus bisa memperkirakan apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan penjualan produk.

2.2. Tinjuan Konsep
2.2.1. Tinjauan Tentang Pariwisata
Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri atas pari yang artinya lengkap, banyak, berkali-kali, berputar-putar. Sedangkan kata wisata artinya perjalanan atau bepergian. Atas dasar itu, secara harfiah pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali atau berputar-putar dari satu tempat ke tempat lain (yoeti, 1993).
Selanjutnya, Hunziker dan Kraft menyatakan bahwa pariwisata adalah sejumlah hubungan-hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing, asalkan tinggalnya mereka tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha mencari nafkah. Konsep ini dipakai dan diterima oleh anggapan umum di Eropa, yang telah dirumuskan oleh dua orang professor Swiss tersebut yang merupakan pakar ilmu pariwisata yang sangat terkenal. (Pendit,1980;29).
Sedangkan Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No. 10 Tahun 2009, menyatakan bahwa Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

2.2.2. Tinjauan Tentang Pemasaran Pariwisata
Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok perusahaan di samping fungsi pokok lainnya yang digunakan oleh perusahaan di dalam perusahaan di dalam kegiatannya untuk mencapai tujuan. Ada beberapa pendapat yang di kemukakan oleh para ahli mengenai pemasaran.
Philip Kotler (1997 : 6) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan menurut Basu Swastha dan Irawan menyatakan bahwa “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial”. (Swatha, 1997 : 5)
Menurut Salah Wahad (1997 : 10) batasan tentang pemasaran dalam pariwisata adalah “Suatu proses manajemen dengan nama organisasi kepariwisataan nasional atau perusahaan-perusahaan industri pariwisata untuk menentukan aktual dan potensial turis, mengadakan komunikasi dengan mereka untuk menentukan serta mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan, dan ketidaksukaan pada daerah-daerah lokal, regional, nasional dan internasional dan kemudian memuaskan serta menyesuaikan objek-objek pariwisata untuk mencapai kepuasan optimal para wisatawan dengan demikian tercapai tujuannya”.
Tujuan umum dari pemasaran pariwisata adalah memelihara keuntungan maksimal dalam jangka panjang, memperkuat market share, memperkuat kesan (image) sebagai “tourist receiving countries”. Sedangkan tujuan khususnya adalah menciptakan image daerah tujuan wisata di daerahnya sehingga lebih banyak mereka membelanjakan uang di tempat yang dikunjungi.

2.2.3. Tinjauan Tentang Promosi
Philip Kotler (1996 : 66) memberikan batasan tentang promosi sebagai berikut : “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjualan dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku, yang semula tidak mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut”.
Sedangkan menurut Bell (dalam Swastha, 1997 : 349) menyatakan bahwa promosi adalah “Semua jenis kegiatan pemasaran yang di tujukan untuk mendorong permintaan”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas promosi menurut Basu Swastha dan Irawan (1997 : 378) adalah :
1. Penentuan Tujuan
Menentukan tujuan promosi merupakan langkah awal untuk kegiatan promosi. Kegiatan promosi berdasarkan pada tujuan untuk membantu, membujuk, dan mengingatkan.
2. Pasar yang dituju
Segmen pasar yang ingin dicapai harus dapat dibatasi menurut faktor demografis atau psikologis sehingga perusahaan dapat menentukan jenis promosi yang dilaksanakan dan media yang digunakan dimasing-masing segmen pasar.
3. Jumlah Dana
Perusahaan yang memiliki dana lebih besar untuk kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki dana terbatas, karena dana yang lebih besar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
4. Berita yang digunakan
Ketepatan pemilikan berita untuk mencapai pasar yang dituju sehingga pembeli mengetahui keberadaan suatu produk atau jenis yang sesuai dengan keinginannya.
5. Promotion Mix
Kegiatan Promosi dapat terlaksana secara efektif bila kegiatan promosi tersebut tidak bertumpu pada suatu jenis kegiatan melainkan kombinasi kegiatan promosi yang dilaksanakan secara bersamaan.
6. Media yang digunakan
Setiap media yang ada memiliki kesan sendiri-sendiri bahkan sering mempengaruhi efektivitas beritanya.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi merupakan arus informasi untuk mengarahkan dan mendorong terjadinya permintaan dan pertukaran.
2.2.3.1. Pengertian Promotion Mix
Promotion Mix adalah kombinasi strategis yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan penjualan (Swastha, 1996:78). Jenis-jenis bauran promosi yang dapat dipergunakan dalam mempromosikan suatu produk antara lain :
a. Advertising (periklanan)
Soehardi Sigit (1994 : 55) memberikan definisi periklanan sebagai berikut:
Advertising adalah cara penyajian dengan cetakan, tulisan, kata-kata, gambar-gambar atau menggunakan orang, produk jasa yang dilakukan oleh suatu lembaga (perusahaan) dengan maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan, meningkatkan pemakaian atau untuk memperoleh suara, dukungan, atau pendapatan.
b. Personel Selling (Penjualan secara langsung)
Basu Swastha (1996 : 260) menyatakan bahwa “Personal Selling merupakan interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak lain”.
c. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Menurut Stanton (1996 : 202) “Promosi penjualan adalan kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan, dan publisitas yang mendorong efektifitas pembelian konsumen atau pedagang dengan menggerakkan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya.
d. Publicity (publisitas)
Stanton (1994 : 137) Memberikan definisi tentang publisitas yaitu “Usaha memacu permintaan secara non personal dan usaha ini tidak dibiayai oleh orang atau organisasi yang menarik yang memetik manfaat dari publikasi ini. Biasanya publisitas ini terbentuk memuji suatu produk jasa atau organisasi”
Dari beberapa jenis promotion mix di atas yang digunakan Hotel Puri Indah Bali adalah periklanan dan personal selling karena sebagian besar target pasarnya yaitu member.

2.2.4. Tinjauan Tentang Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan. Siswanto Sutojo mengemukakan bahwa (2005:78) ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk mereka.
Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun faktor kedua adalah pengertian tentng hakekat produk di mata pembeli. Faktor ketiga adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara keseluruhan. Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk.
Berdasarkan fungsinya produk dibedakan menjadi tiga level. Level pertama adalah core product yaitu suatu produk yang fungsinya merupakan alasan dasar konsumen untuk membelinya. Contoh sederhana dari core product adalah pakaian, fungsinya dasarnya untuk melindungi tubuh manusia. Actual product adalah fitur-fitur yang ada pada produk untuk menambah nilainya. Misal desain yang menarik, nama merk, dan kemasan. Augmented product adalah tambahan manfaat-manfaat yang tidak terpikirkan oleh konsumen tapi akan memberi kepuasan bagi mereka, seperti garansi.
Produk juga digolongkan berdasarkan tujuan konsumen membeli barang secara umum. Produk yang dibeli oleh konsumen untuk kepentingan sendiri disebut consumer product. Produk yang dibeli oleh konsumen untuk kepentingan organisasi atau bisnisnya disebut business atau industria product. Produk bisnis bisa dikatakan sebagai produk yang dibeli untuk dijual lagi.
Consumer product dibedakan menjadi empat yaitu : convinience product,shopping product, dan specialty product. Convinience product adalah produk yang sering dibeli langsung, harganya rendah, biasanya kegiatan promosi dilakukan melalui mass advertising. Shopping product adalah produk sekunder yang harganya lebih mahal daripada convenience product. Produk jenis ini digunakan untuk memenuhi kkebutuhan sekunder manusia. Dalam proses pembeliannya, orang memerlukan waktu untuk membandingkan baik dengan cara survey maupun tes. Unsought product adalah produk yang sering tidak terpikir untuk dibeli konsumen, contohnya asuransi, tanah kuburan, dan ensiklopedi. Barang industrial dibagi menjadi tiga golongan yaitu bahan baku dan bahan pembantu, bahan pendukung, dan barang modal.
Dari berbagai faktor yang diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk tingkat produk individual, tiga diantaranya perlu mendapat perhatian khusus. Ketiga faktor tersebut adalah atribut produk, penggunaan merek dagang, dan kemasan.
Sebagian besar perusahaan menghasilkan lebih dari satu seri produk. Tiap seri produk. Tiap seri produk seringkali terdiri lebih dari satu jenis produk. Sayangnya tidak semua seri dan jenis produk memberikan sumbangan hasil penjualan dan keuntungan yang sama.Oleh karena itu, pengelolaan tiap seri dan jenis produk juga tidak sama. Kapasitas produk menyumbang keuntungan ditentukan oleh jumlah satuan produk yang terjual tiap masa tertentu dan besarnya contribution margin. Contribution margin adalah selisih antara harga jual per satuan produk dan biaya variabelnya .
Karena berbagai macam alasan perusahaan dapat memutuskan memperluas usaha bisnisnya. Upaya perluasan bisnis tersebut dapt dilakukan dengan memproduksi produk baru dengan mutu, bentuk, ukuran dan harga yang lebih rendah dari produk lama. Strategi menambah jenis produk baru seperti ini disebut downward stretching yaitu memproduksi produk yang mutu, bentuk dan harganya lebih tinggi dari produk lama. Di samping itu perusahaan juga dapat memperluas usahanya dengan jalan product line-filling, yaitu menambah jenis produk bau pada seri-seri produk yang sudah berjalan.
Hal lain yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun produk adalah adanya kenyataan bahwa setiap jenis produk mempunyai siklus kehidupan yang terdiri dari empat tahap. Keempat, tahap pertumbuhan, tahap kematangan dan tahap penurunan. Masing-masing tahap siklus kehidupan produk memerlukan strategi pemasaran yang berbeda.
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pengembangan sebuah produk mengharuskan sebuah perusahaan manfaat-manfaat apa yang akan diiberikan oleh produk itu. Manfaat ini dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk .
2.2.5. Tinjauan Tentang Price
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
2.2.5.1. Tujuan Penetapan Harga
a. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
b. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
c. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / ROI.
d. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
e. Mempertahankan Status Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
2.2.5.2. Metode Penetapan Harga Produk
a. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
b. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
c. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

2.2.6. Tinjauan Tentang Place
Place adalah tempat dimana produk itu akan dijual. Menempatkan produk berarti menyediakan produk pada tempat (pasar) yang tepat dan di waktu yang tepat pula. Strategi distribusi produk meliputi sejumlah keputusan seperti lokasi dan daerah toko, tingkat inventaris produk, lokasi ruang pajang produk, serta jenis pengiriman produk tersebut.

















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Umum Hotel Puri Indah Bali
Hotel Puri Indah Bali adalah sebuah hotel yang dimana berada di daerah perbukitan dengan pemandangan danau buyan dan perkebunan strawberry milik masyarakat sekitar. Hotel Puri Indah Bali memiliki perbandingan 40:60, artinya 40 % bagian hotel ini merupakan bangunan, dan sisanya yaitu ruang terbuka hijau. Awalnya hotel ini memiliki 19 kamar berupa 15 kamar jenis Cottage dan 4 kamar jenis Condominium. Di tahun 2003 hotel ini menambah 2 unit kamar, dan pada tahun 2007, menambah 1 unit kamar lagi. Sehingga sekarang berjumlah 22 kamar.
Hotel ini memiliki 20 Pegawai Tetap. Di hotel ini terdapat 5 Departemen, yaitu House Keeping Department, Kitchen, Restaurant & Front Office Department, Engineering Department, Security Department, serta Driver Department. Sistem penggajian di hotel ini yaitu mengikuti Upah Minimum Kabupaten, dimana setiap masing-masing pegawai dinilai dengan penilaian sistem poin. Yang dimaksud system poin yaitu penilaian dari manager kepada seorang karyawannya berdasarkan loyalitas dan kinerja kerja mereka terhadap hotel.

3.2. Sejarah Hotel Puri Indah Bali
Di Jepang terdapat perusahaan Fuji Xerox, dimana para karyawannya yang menduduki jabatan tinggi seperti Komisaris dan Kepala Bagian yang sebentar lagi akan pensiun mulai memikirkan hari tua mereka nantinya. Mereka berencana untuk menghabiskan hari tua mereka di luar Jepang dengan cara berinvestasi untuk membangun hunian. Mereka pun mulai mencari negara manakah yang cocok untuk mereka tinggali nantinya, dimana tipe para orang tua di Jepang yaitu tidak suka panas, cenderung memilih pegunungan dibandingkan kota besar, suka golf, dan lebih memilih suasana untuk beristirahat. Negara-negara yang mereka singgahi adalah Thailand, Australia, Malaysia, dan Indonesia. Setelah mereka mengunjungi Indonesia, mereka memilih Bali lah yang akan mereka jadikan tempat menghabiskan hari tuanya kelak. Oleh karena itu mereka bersepakat untuk membangun hunian mereka itu di daerah Pancasari ini.
Awalnya mereka mencari perizinan untuk membangun hotel dan akhirnya mendapatkanlah izin untuk mendirikan bangunan hotel bintang dua. Hotel ini mulai berdiri tahun 2001 dan mulai beroperasi tahun 2002. Pada awal berdirinya, hanya terdapat 4 Member, dan setelah dibuka untuk umum pada tahun 2006, mulailah member bertambah menjadi 28 member. Sampai sekarang pun member terus bertambah menjadi 33 member. Dimana range usia para member ini berkisar antara 50-70 tahun.

3.3. Eksistensi Produk Hotel Puri Indah Bali
Puri indah bali hotel memiliki tanah seluas 2 (dua) Hektar. Dimana di dalamnya terdapat 22 Total Kamar, dengan 18 jenis Cottage dan 4 kamar jenis Kondominium. Walaupun memiliki 22 kamar, namun hotel ini hanya menyewakan 10 kamar Cottagenya saja kepada umum dan sisanya hanya kepada member. Luas untuk masing-masing kamar yaitu 99m2. Kamar Cottage berisi 2 Kamar tidur dengan Twin Bed, Ruang Tamu, Dapur, Kamar mandi dengan Bath tub. Sedangkan Condominum berisikan 2 Kamar tidur dengan Twin Bed, Ruang Tamu, Kamar mandi dengan Bath tub.
Hotel Puri Indah Bali ini memiliki beberapa produk yang ditawarkan kepada tamu yang menginap selain kamar yaitu diantaranya :

3.3.1. Restoran
Fasilitas yang diberikan hotel ini salah satunya yaitu restoran. Dimana di restoran ini pula lah terdapat meja receptionist serta proses check-in ataupun check-out berlangsung. Di restoran ini terdapat 8 meja makan, artinya restoran ini dapat menampung ± 32-40 orang tamu. Letak restoran ini berhimpitan dengan dapur dan souvenir shop. Menu-menu yang ditawarkan yaitu tidak didominasi masakan Jepang, melainkan berbagai masakan, baik Indonesian, Chinese, Western, dan Jepang itu sendiri.
Karena dari awal hotel ini dibangun dengan tujuan menjadi rumah kedua untuk para membernya, maka para member sering mengadakan acara tertentu di restoran ini. Misalnya, mereka mengadakan pesta bersama para staff hotel dan keluarganya, mendatangkan tari-tarian Bali, dimana para penarinya merupakan warga sekitaran hotel.

3.3.2. Hot Massage
Salah satu produk yang ditawarkan yaitu Hot Massage, artinya pemijatan yang dilakukan di atas karpet khusus dengan pengaturan suhu tertentu. Awalnya hotel ini tidak memiliki fasilitas ini, namun salah seorang staff memiliki keahlian ini dan pihak hotel mengizinkan, akhirnya program Hot Massage ini dapat berjalan sampai sekarang, namun kekurangan tenaga kerja terapis menjadi kendala yang ada di Hot Massage sehingga tidak menjadi salah satu prioritas dalam produk di hotel tersebut. Tetapi jika tamu atau member yang menginginkan Hot Massage, pihak hotel akan memberikan pelayanan.

3.3.3. Jacuzzi
Di karenakan letak geografis Pancasari yang berada di dataran tinggi,maka para tamu yang menginap di hotel ini membutuhkan pemandian air panas untuk menghangatkan tubuh mereka. Salah satu alternatifnya yaitu dengan penyediaan Jacuzzi di hotel ini. Kamar Jacuzzi pun dibagi menjadi 2 kamar, kamar Jacuzzi untuk lelaki serta kamar Jacuzzi untuk perempuan. Hal ini dibuat supaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Walaupun tersedia Jacuzzi, hal ini tidak lantas memperlemah pelayanan air panas untuk masing-masing kamar.

3.3.4. Laundry Service
Hotel Puri Indah Bali meyediakan jasa pelayanan binatu atau yang disebut laundry service. Biaya-biaya juga telah disediakan pada tiap-tiap kamar tamu sehingga apabila tamu butuh jasa laundry hanya perlu menelepon saja.

3.3.5. Rent Car
Hotel Puri Indah Bali meyediakan jasa penyewaan mobil yang dimana akan diantarkan langsung oleh pihak hotel ke daerah-daerah wisata. Pihak hotel juga telah bekerja sama dalam acara tour yang diinginkan tamu seperti bekerjasama dengan Sobek dalam wisata arum jeram.

3.3.6. Paket Wisata
Puri Indah Bali Hotel menyediakan jasa paket wisata kepada para tamunya. Baik pilih rute sendiri, ataupun mengambil paket perjalanan yang disediakan hotel. Paket ini biasanya dihitung berdasarkan lama perjalanan dengan mobil yang disewakan oleh hotel.
Untuk menyelenggarakan paket wisata, pihak hotel biasanya bekerjasama dengan beberapa pihak seperti Bali Handara, Sobek, Bali Fantasy, dll. Dengan Bali Handara misalnya, pihak hotel memberikan potongan untuk fasilitas golf apabila tamu menginap di Puri Indah Bali Hotel.

3.4. Analisis Pasar Di Hotel Puri Indah Bali
Hotel ini memiliki target pasar yaitu system membership. Membership ini dikhususkan bagi orang Jepang dengan range usia 50-70 tahun. Syarat untuk menjadi member yaitu membayar sebesar 7000.000 yen atau Rp 700.000.000,00 -. Uang tersebut dimaksudkan untuk pembangunan hotel serta pemeliharaan secara berkala. Selain membayar Tujuh Juta Yen, mereka juga diwajibkan untuk membayar biaya sewa kamar hotel pada saat mereka datang untuk menginap. Adapun beberapa keuntungan yang akan didapatkan apabila menjadi member yaitu :
1. Tamu dapat merasa seperti berada di rumah keduanya.
2. Member memperoleh prioritas tinggi dari pihak hotel.
3. Member mendapatkan harga berbeda dibandingkan wisatawan non-member.
Yang dimaksud dengan merasa dirumahnya sendiri yaitu mereka dapat melakukan aktivitas layaknya seperti di rumahnya sendiri, seperti memasak, menciptakan menu baru untuk restoran, membuat lukisan yang nantinya dijadikan hiasan hotel, membeli souvenir yang nantinya dijual di souvenir shop.
Member juga dapat mengadakan special event di hotel tersebut contohnya mengadakan gathering party untuk staff hotel beserta keluarga. Gathering ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan kekeluargaan antara member dengan staff hotel, yang keseluruhan biaya pesta ditanggung oleh member.
Walaupun hotel ini menggunaan system membership, hotel ini juga memberikan kesempatan kepada wisatawan non-member untuk menginap di hotel ini. Melihat banyaknya permintaan pasar, maka mulai tahun 2006 Hotel Puri Indah Bali menyediakan sepuluh kamar dengan tipe Cottage dan empat kamar tipe Condominium untuk wisatawan non-member.
Menurut hasil wawancara dengan General Manager, tamu non-member yang menginap di hotel ini kebanyakan adalah tamu lokal Indonesia, Singapore, serta negara-negara dengan tingkat kesibukan tinggi. Tamu non-member yang menginap di hotel ini kebanyakan merupakan repeater guest yang sudah sering datang dan menginap sehingga untuk pemasaran hotel ini tidak terlalu tinggi kepada publik.












BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa eksistensi produk di Hotel Puri Indah Bali ini yaitu memiliki beberapa kamar dengan jumlah 22 unit, 18 unit Cottage 4 unit Kondominium dan juga Hotel Puri Indah Bali memiliki beberapa produk yang masih tetap ada selain penyewaan kamar yaitu Restoran, Hot Massage, Jacuzzi, Laundry Service, Rent Car dan Paket Wisata.
Analisis pasar di Hotel Puri Indah Bali yaitu system membership yang dikhususkan untuk orang jepang dengan range usia 50-70. Disamping itu, hotel ini juga menyediakan 10 kamar untuk wisatawan umum yang ingin menginap dan rata-rata wisatawan umum yang menginap di hotel ini adalah repeater guest yang sudah sering datang dan menginap.

4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam pengembangan eksistensi produk dan analisis pasar di Hotel Puri Indah Bali ini yaitu:
1. Pemeliharaan gedung beserta kamar tamu dan alat operasional hotel dilakukan secara berkala.
2. Penambahan Pembangunan Cottage atau Kondominium pada lahan kosong, karena lahan hotel ini luas dan masih ada beberapa tempat strategis untuk dibangun.
3. Pemeliharaan alat kendaraan yang disewakan atau Rent Car.
4. Kerjasama dengan pihak-pihak pengelola DTW dan jasa wisata ditingkatkan.
5. Jalur lalu lintas menuju hotel diperbaiki agar dapat lebih mudah untuk menuju hotel dengan bekerja sama dengan pihak pemerintah setempat.
6. Sebaiknya pihak manajemen hotel melebarkan pasarnya kearah pasar lokal agar eksistensi produk di hotel selalu berjalan baik.
7. Tetap diadakannya acara secara berkala agar member yang menginap di hotel ini mendapatkan hiburan.
8. Selalu memberikan pelayanan terbaik, cepat dan tanggap dalam melayani tamu baik member atau non member yang menginap di hotel ini.