Definisi Pariwisata
1. Tourism is the business of providing things for people to do, places for them to stay etc while they are on holiday. Oxford English Dictionary. Pearson Education Limited 2000.
2. Tourism is a composite of activities, services, and industries that deliver a travel experience. ( McIntosh Robert W. 1984. Tourism: Principles, Practices, Philosophies. Grid Publishing, Inc., Columbus, Ohio ).
3. Tourism is the sum of phenomena and relationships arising from the interaction of tourists, business, host governments, and host communities in the process of attracting and hosting these tourists and other visitors. ( McIntosh Robert W. 1984. Tourism: Principles, Practices, Philosophies. Grid Publishing, Inc., Columbus, Ohio ).
4. Pariwisata dalam artian modern adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaan yang sadar dan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyraakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan daripada alat-alat pengangkutan (E. Guyer Freuler)
5. Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya,adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang keluar masuk suatu kota atau daerah dan negara. (Herman V.Schularad)
6. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ketempat lain , dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan hidup guna bertamasya dan rekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (Oka Yoeti)
7. Pariwisata adalah Perjalanan yang yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling. (Drs. E.A.Chalik.H)
8. Tourism is the sum total of operations, mainly of an economic nature, which directly relate to the entry, stay and movement of foreigners inside and outside a certain country, city of religion. (Norval)
9. Tourism is totality of relationships and phenomena arising from the travel and stay of strangers, provided the stay does not imply the establishment of permanent residence and is not connected with remunerated activity. (Prof Hunziker dan Kraft)
10. Tourism is totally of relationship and phenomena arising from the travel and stay of strangers, provided the stay does not imply the establishment of permanent residence and is not connected with a remunerated activity. (Schmoll, G.A. 1997.”Tourism Promotion”, London, Tourism Press. )
Terjemahan:
Pariwisata adalah hubungan dan gejala yang menyeluruh yang muncul dari adanya perjalanan dan tinggal sementara dari orang-orang asing, dengan syarat tidak tinggal permanen dan tidak melakukan kegiatan yang menghasilkan uang.
11. Tourism is the sum of the phenomena and relationships arising from the travel and stay of non residents, in so far as they do not lead to permanent residence and are not connected with any earning activity (Association International Experts Scientific Du Tourisme)
Terjemahan:
Pariwisata adalah gabungan dari gejala dan hubungan-hubungan yang muncul dari adanya perjalanan dan tinggal sementara dari orang-orang yang bukan penduduk setempat, sejauh mereka tidak menunjukkan keinginan untuk menetap dan sejauh mereka tidak berhubungan dengan kegiatan yang menghasilkan uang.
12. Tourism denotes the temporary short-term movement of people to destinations outside the place where they normally live and work and their activities during the stay at these destinations (The Tourism Society Unites Kingdom)
Terjemahan:
Pariwisata ditunjukkan dengan adanya perjalanan yang singkat dan sementara dari orang-orang menuju daerah tujuan wisata di luar tempat kebiasaan mereka hidup dan bekerja dan diluar kegiatan mereka selama tinggal sementara di daerah tujuan wisata.
Usaha Usaha Yang Bergerak Di Bidang Pariwisata
Usaha pariwisata digolongkan ke dalam:
a. usaha jasa pariwisata;
b. pengusahaan objek dan daya tarik wisata;
c. usaha sarana pariwisata.
Usaha Jasa Pariwisata
Usaha jasa pariwisata meliputi penyediaan jasa perencanaan, jasa pelayanan, dan jasa penyelenggaraan pariwisata.
Usaha jasa pariwisata dapat berupa jenis-jenis usaha:
a. jasa biro perjalanan wisata;
b. jasa agen perjalanan wisata;
c. jasa pramuwisata;
d. jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran;
e. jasa impresariat;
f. jasa konsultan pariwisata,
g. jasa informasi pariwisata.
Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan membangun dan mengelola objek dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana yang diperlukan atau kegiatan mengelola objek dan daya tarik wisata yang telah ada.
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata dikelompokkan ke dalam
a. pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam;
b. pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya;
c. pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus
Usaha Sarana Pariwisata
Usaha sarana pariwisata meliputi kegiatan pembangunan, pengelolaan dan penyediaan fasilitas, serta pelayanan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pariwisata.
Usaha sarana pariwisata dapat berupa jenis-jenis usaha:
a. penyediaan akomodasi
b. penyediaan makan dan minum;
c. penyediaan angkutan wisata;
d. penyediaan sarana wisata tirta;
e. kawasan pariwisata.
Pemasaran pariwisata merupakan usaha dari sebuah instansi pariwisata untuk mempromosikan perusahaannya menggunakan berbagai media.
Dampak Pembangunan Pariwisata
Positif
a. Perekonomian meningkat
b. Fasilitas pelayanan masyarakat dan pariwisata seperti hotel dan restaurant meningkat
c. Transportasi meningkat
Negatif
a. Berkurangnya lahan kosong/ lahan hijau
b. Daerah tertentu terutama DTW menjadi padat
Selasa, 26 Oktober 2010
PUBLIK AREA
PUBLIK AREA
Pengertian
Publik Area, seksi yang mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan dan kenyamanan seluruh area hotel, baik yang ada diluar gedung maupun didalam gedung hotel.
Sub Seksi Dalam Publik Area
1. Lobby area
Sub seksi yang mengurus kebersihan lobby, toilet lobby, back office hingga parkir depan lobby
2. Public Restroom
Sub seksi yang mengurus kebersihan restroom sperti toilet
3. Restaurant
Sub seksi yang mengurus kebersihan area restaurant yang ada di dalam hotel.
4. Metting Room
Sub seksi yang mengurus kebersihan ruang metting dan ballroom.
Syarat Seorang Publik Area
Perilaku Dasar
1. Tepat waktu
2. Memiliki rasa hormat terhadap diri, teman dan pimpinan
3. Memiliki loyalitas
4. Menjalankan tugas dengan baik
5. Dapat dipercaya
6. Mengikuti jalur komunikasi
7. Keamanan untuk bekerja sama
8. Motivasi atau self motivation
Sikap Dasar
1. Hubungan kerja yang lebih baik
2. Kepercayaan diri yang lebih besar dengan diri sendiri dan orang lain
3. Meningkatnya tanggung jawab pribadi
4. Meningkatnya pengendalian diri
5. Menghemat waktu dan tenaga
6. Memenuhi kebutuhan masing-masing
Syarat Khusus
1. Bersih dan Rapi
Seorang Publik Area harus berpenampilan bersih dan rapi baik dari pakaian maupun dari dirinya untuk memberikan citra yang baik terhadap tamu yang dimana PA berhadapan langsung dengan tamu.
2. Harum
Seorang Publik Area harus harum karena PA akan bertugas di seluruh area tamu sehingga tidak menggangu tamu dengan bau yang tidak menyenangkan.
3. Cepat dan Tanggap
Seorang Publik Area harus dapat bekerja cepat agar tidak menggangu tamu terlalu lama dan tanggap terhadap kotoran sehingga tidak ada daerah yang telah dibersihkan ternyata masih ada kotoran tersisa serta tanggap saat melakukan pembersihan dengan menggunakan benda berat dan pemasangan tanda-tanda tertentu seperti “wet floor” agar tidak membahayakan tamu.
4. Memiliki pengetahuan cukup tentang hotel
Seorang Publik Area harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hotel terutama fasilitas-fasilitasnya agar apabila saat ditanya oleh tamu dapat memberikan informasi.
5. Ramah Dan Sopan
Seorang Publik Area harus bersikap sopan dan ramah setiap waktu apalagi saat ditanya ataupun ingin menggangu sejenak tamu dan ramah terhadap seluruh karyawan agar membina hubungan baik karena PA selalu akan bekerja berdampingan dengan departemen lain.
6. Murah Senyum
Seorang Publik Area harus murah senyum agar tamu senang melihat.
7. Rajin Memberikan Salam
Seorang Publik Area harus rajin memberikan salam seperti “good morning” agar tamu merasa diperhatikan.
Hubungan PA Dengan Seksi Lain Dalam House Keeping
1. Kerjasama dengan Floor Section
Floor Section :
a. Memberikan work order kepada PA
PA :
a. Membantu sesuai work order yang diterima
2. Kerjasama dengan Linen dan Uniform
Linen dan Uniform
a. Menyiapkan seragam yang bersih, rapi dan harum
b. Memperbaiki seragam apabila robek atau rusak
PA :
a. Mengambil secara rapi dan meletakkan di tempat yang disediakan seusai memakai seragam
b. Memberitahukan kepada Linen dan Uniform mengenai pakaian yang rusak atau robek
3. Kerjasama dengan Laundry Section
Laundry
a. Membersihkan seragam agar harum dan bersih
b. Membersihkan alat kerja bawaan PA seperti lap
PA :
a. Memberitahukan laundry section apabila ada tamu yang ingin laundry
b. Meletakkan alat kerja bawaan seperti lap ke tempat yang disediakan laundry section
Hubungan PA Dengan Seksi Lain Departemen Berbeda
1. Kerjasama dengan waiter
Waiter :
a. Mengambil alat makanan dan minuman yang dipakai tamu di area tamu seperti meja di lobby dan restaurant
b. Meminta bantuan PA menambah meja dan kursi di restaurant, serta menguranginya jika tidak perlu lagi.
PA :
a. Melaporkan kepada waiter bila ada barang-barang (sendok, piring, gelas dan lain-lain) yang dipakai oleh tamu agar segera diambil.
b. Menyampaikan kepada waiter, bila ada pemesanan makanan dan minuman dari tamu.
2. Kerjasama dengan banquet
Banquet :
a. Mengirim “Banquet Even Order” kepada PA untuk membuat lay out di dalam Banquet Hall atau Meeting Room.
b. Meminta bantuan PA menambah meja dan kursi di Ballroom atau Banquet Hall atau Meeting Room., serta menguranginya jika tidak perlu lagi.
c. Memberitahukan PA agar membuka lay out membersihkan ruangan jika event sudah selesai.
PA :
a. Menyediakan, merawat dan menyimpan linen supplies yang digunakan Food and Beverage Department seperti :
• Taplak meja (table cloth)
• Serbet makan (napkin)
• Alas meja di bawah taplak (multon)
b. Membantu banquet membuat lay out di Banquet Hall.
3. Kerjasama dengan sales marketing
Sales Marketing :
a. Memberitahukan kepada PA, bila akan diadakan confrensi, seminar, lokakarya, rakor dan lain-lainnya di Conference Hall, Function Room atau Marketing Room.
b. Memberitahukan kepada PA jika ada perubahan jumlah peserta maupun lay out, menentukan jumlah penataan meja/kursi dalam ruangan.
PA :
a. Membersihkan office marketing dan ruangan/function room yang akan digunakan untuk acara-acara pertemuan.
b. Melakukan perubahan lay out seperti yang dikehendaki oleh tamu yang memesan.
4. Kerjasama dengan Enginnering
Enginnering :
a. Perbaikan terhadap mesin-mesin yang digunakan oleh PA.
b. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang di kehendaki oleh PA berdasarkan WO (work order) yang diterima.
c. Memasang alat-alat mesin sebagai sarana kerja Housekeeping Department.
d. Memberitahukan cara-cara pengoperasian alat-alat tersebut serta cara perawatannya.
e. Memasang perlengkapan untuk acara-acara rapat pertemuan dan lain-lain.
PA :
a. Melaporkan kerusakan-kerusakan yang terjadi di lingkungan kerja seperti kerusakan alat-alat kerja, mesin-mesin, dan lain-lain.
b. Membuat dan mengirimkan WO (work order) kepada Engineering Department untuk perbaikan kerusakan, membuat sarana kerja yang diperlukan oleh Housekeeping Department.
5. Kerjasama dengan Security
Security atau keamanan :
a. Melakukan pengamanan kepada seluruh area kerja PA dan ikut memantau agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta memantau keluar masuknya tamu dari maupun ke hotel dan mengawasi tamu-tamu yang mencurigakan.
b. Melakukan “body checking” karyawan-karyawan yang pulang setelah selesai bertugas dan menangani barang-barang yang hilang.
PA :
a. Melaporkan kepada security apabila ada tamu yang mencurigakan, memberitahukan kepada security bila ada tamu VIP check in, serta kamar-kamar berapa yang akan ditempati.
b. Memberitahukan security dan melaporkan jika bawaan barang-barang keluar hotel (khususnya milik housekeeping) untuk keperluan out side carteting, rapat-rapat dan lain-lain.
RESERVATION
Pengertian
Pemesanan dalam bahasa Inggris adalah Reservation yang berasal dari kata “to reserve” yaitu menyediakan atau mempersiapkan tempat sebelumnya. Sedangkan reservation yaitu pemesanan suatu tempat fasilitas. Jadi secara umum reservation yaitu pemesanan fasilitas yang diantaranya akomodasi, meal, seat pada pertunjukan, pesawat terbang, kereta api, bus, hiburan, night club, discoutegue dan sebagainya ( Suartana, 1987 : 14 ).
Fungsi
Reservation secara umum memiliki fungsi yaitu :
1. Melayani wisatawan dalam mempersiapkan tempat (kamar hotel, tempat duduk dalam pesawat, tour dan transportasi)
2. Mempersiapkan pramuwisata atau guide yang professional
3. Melakukan surat menyurat dengan pihak yang terkait dan arsip
Manfaat
Ada beberapa manfaat yang diperoleh hotel dalam proses pemesanan kamar, yaitu:
a. Hotel akan mendapatkan informasi dari calon tamu sebelum tamu tiba, sehingga hotel menyiapkan perlengkapan yang diperlukan pada saat check in.
b. Hotel dapat memblocking kamar, sehingga tingkat hunian kamar dapat diketahui dalam jangka waktu tertentu.
c. Hotel dapat membuat perkiraan, sehingga perkiraan tingkat hunian kamar pada periode tertentu pula sehingga memudahkan pengaturan kebutuhan dan pelayanan kepada pihak tamu.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh jika tamu melakukan pemesanan kamar yaitu:
a. Tamu mendapatkan kamar yang telah dipesan sudah tersedia pada saat check in.
b. Tamu dapat memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan selama menginap di hotel.
Langkah-Langkah atau Prosedur
Ada beberapa langkah-langkah atau prosedur reservasi yaitu :
1. Menerima permintaan pemesanan kamar
Suatu kegiatan atau proses mengumpulkan informasi atau data tentang calon tamu dan orang yang melakukan pemesanan kamar.
2. Memeriksa ketersediaan kamar
Sebelum menerima suatu pemesanan kamar, adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh seorang petugas reservasi adalah memeriksa keadaan kamar yang tersedia pada tabel kontrol reservasi
3. Menerima atau menolak permintaan pemesanan kamar
Setelah memeriksa kamar yang ingin dipesan oleh tamu, maka ada 2 pilihan yang petugas reservasi akan lakukan yaitu menerima atau menolak suatu pemesanan kamar. Jika kamar tersedia, biasanya permintaan pemesanan kamar akan diterima, setelah itu petugas reservasi akan melakukan proses pendataan reservasi yang disesuaikan dengan sistem yang berlaku di hotel, apakah dengan formulir reservasi atau pengolahan data komputer terminal. Namun bila kamar tidak tersedia, maka petugas akan memberikan berbagai alternatif pilihan kepada calon tamu seperti: jenis kamar lain, periode lain, masuk daftar tunggu atau pindah kamar setelah satu hari kedatangan ataupun menawarkan hotel lain yang sejenis. Bila segala pilihan alternatif yang telah diberikan dan calon tamu tidak berkenan, maka pemesanan kamar tersebut akan ditolak, hal ini dikenal dengan istilah denying of booking.
Ada beberapa alasan yang umum mengapa suatu pemesanan kamar ditolak apabila:
a. Hotel tidak dapat memberikan permintaan-permintaan calon tamu, seperti jenis kamar, tanggal yang diminta dan fasilitas lain.
b. Hotel mengalami fully booked atau pemesanan kamar penuh, sehingga pemesanan kamar yang masuk tidak dapat diterima lagi. Hal ini biasanya terjadi saat musim ramai (peak season).
c. Calon-calon tamu yang sebelumnya telah diketahui memiliki reputasi yang buruk sebagai tamu dimasa lalu di hotel tersebut, misalnya ada permasalahan mengenai pembayaran rekening atau kasus-kasus lain yang dianggap merugikan pihak hotel.
STRUKTUR ORGANISASI DI KANTOR DEPAN ATAU FRONT OFFICE
Struktur organisasi di kantor depan atau Front Office Hotel dipengaruhi oleh besar atua kecilnya hotel, banyak atau sedikitnya jumlah karyawan serta system operasional yang digunakan di hotel.
Front Office Manajer
Area kerja Front Office Manager adalah Front Office area, Executive floor, dan Business center. Ringkasan pekerjaan Front Office Manager adalah menciptakan kepuasan tamu, dan memberikan kesan positif terhadap tamu di area kerjanya. Front Office Manager melaporkan tugasnya kepada General Manager dan staff bawahan dari Front Office Manager adalah staff dari front office.
Tugas pokok dari Front Office
Menyeleksi, menempatkan, melatih, dan mengevaluasi karyawan front office
Memastikan bahwa semua staff di front office menguasai sistem komputer hotel, etika menerima telepon, dan standard operasional yang ada di hotel
Menjaga keharmonisan kerja dengan penjualan dan pemasaran tentang harga kamar
Menyambut tamu VIP
Menangani keluhan tamu yang tidak bisa diselesaikan oleh bawahannya
Membuat laporan bulanan tentang daftar tamu, tingkat hunian maupun keuntungan dan kerugian di bagian kantor depan
Menjaga kedisiplinan petugas kantor depan dengan memberikan peringatan dan sanksi bagi yang melanggar ketentuan
Meningkatkan kualitas dan prestasi karyawan yang berprestasi denagn memberikan penghargaan
Membuat budget tahunan, menganalisis operasi, dan pendapatan hotel secara harian dari sisi pendapatan dan rata – rata harga kamar
Assistant Front Office Manager
Area kerja Assistant Front Office Manager adalah Front Office area, Executive floor, dan Business center. Ringkasan pekrjaan assistant front office manager adalah membantu kelancaran tugas di front office, menggantikan front office manager ketika berhalangan, dan mengkoordinir beberapa tugas sesuai dengan deskripsi pekerjaanya.
Staff bawahan dari Assistant Front Office Manager adalah Duty Manager, Front Office Supervisor, dan Supervisor level lainnya di department Front Office.
Tugas pokok Assistant Front Office Manager
Membantu pekerjaan front office manager dalam hal control dan administrasi
Membuat jadwal kerja Duty Manager, receptionist, telephon operator, GRO, dan Conclerge
Memantau operasional di front office
Mengarahkan dan mengawasi terhadap pekerjaan reception dan conclerge
Memimpin briefing pada waktu shift malam
Terjun langsung ke operasional hotel pada saat tamu ramai
Menghadiri briefing pagi manajemen hotel dan mewakili front office manager saat berhalangan hadir
Menangani keperluan tamu yang membutuhkan bantuan
Duty Manager
Area kerja duty manager adalah front office dan seluruh hotel yang ada hubungan dengan tamu di hotel. Ringkasan pekerjaan Duty Manager adalah mendukung pekerjaan operasional kantor depan secara menyeluruh dan mengontrol operasional lintas departemen untuk shift tertentu. Atasan langsung Duty Manager adalah Front Office Manager, sedangkan staff bawahan Duty Manager adalah front office supervisor, front office staff, guest relation officer, conclerge, dan business center secretary.
Tugas Pokok Duty Manager
Membantu tugas front office manager dan assistant front office manajer dalam melaksanakan tugas operasional di front office
Mendukung kelancaran proses chek-in dan chek-out di front office
Menangani kesulitan tamu dan staff di front desk
Mengontrol operasional di seputar front office antara lain : lobby, restaurant, bar, lounge koridor, dan kamar tamu
Membuat laporan setiap shift tentang temuan dan kejadian selama jam kerjanya
Menyambut tamu VIP bersama dengan Front Office Manager
LAPORAN TEORI PARIWISATA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas teori pariwisata yang berjudul “ Teori Interaksi Host dan Guest” dengan baik.
Selesainya tugas ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada mahasiswa pariwisata Universitas Udayana mengenai bagaimana interaksi yang terjadi antara host dan guest dilingkungan pariwisata. Serta kepada pihak lain yang memerlukan informasi ini.
Dalam materi ini dijelaskan mengenai siapa yang berperan sebagai host dan guest serta bagaimana hubungan atau interaksi yang terjadi antara host dan guest dilingkungan pariwisata.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Dan kami berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa pariwisata Universitas Udayana serta pihak yang memerlukannya.
Hormat kami,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia kepariwisataan, tentu kita sudah banyak mengetahui tentang host dan guest yang walaupun kita mengartikannya masih hanya dalam arti sempit. Namun kita belum tentu mengetahui batasan-batasan mengenai siapa saja yang termasuk dalam kategori host dan guest. Karena dalam dunia pariwisata banyak pihak-pihak yang terkait yang dapat dikategorikan sebagai host dan guest. Selain itu juga, dalam kegiatan kepariwisataan kita harus mengetahui bagaimana hubungan interaksi yang terjadi antara host dan guest misalnya dalam pengambilan kesepakatan. Atau dapat juga kita lihat dari cara host dalam hal menjelaskan mengenai suatu destinasi kepada guest bila sedang melakukan perjalanan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari paparan latar belakang tersebut diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Siapa saja pihak yang termasuk kedalam kategori host maupun guest?
2. Bagaimana interaksi yang terjadi diantara host dan guest di dalam dunia kepariwisataan?
BAB II
LANDASAN TEORI
WTO melukiskan bahwa satu dari delapan pekerja di dunia ini kehidupannya tergantung, langsung ataupun tidak langsung, dari pariwisata. Pada tahun 1995, pariwisata telah menciptakan kesempatan kerja secara langsung untuk 211 juta orang; dan pada tahun 2001, bagi 207 juta orang tenaga kerja, atau lebih dari 8% kesempatan kerja di seluruh dunia (UNEP 2002). Pada tahun 2005, diperkirakan pariwisata akan menciptakan lapangan kerja bagi 305 juta orang. Kalau mesin penggerak dalam penciptaan tenaga kerja pada abad ke-19 adalah pertanian, dan pada abad ke-20 adalah industri manufacturing, maka pada abad ke-21, mesin penggerak tersebut adalah pariwisata (Dawid J. de Villiers 1999; Salah Wahab 1999). Sehingga berlanjut pada kegiatan interaksi antara Wisatawan dan masyarakat lokal.
Pengertian wisatawan, sifat interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal secara umum.
1. Maryati dan Suryawati (2003) mengatakan interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok
2. Murdiyatmoko dan Handayani (2004) mengatakan interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial
3. Tim Sosiologi (2002) menyimpulan bahwa interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat kontak sosial dan komunikasi.
4. Urry (1990) khawatir dengan terjadinya proses kehilangan otentisitas dalam kebudayaan lokal.
5. Burns and Holden (1995) megatakan bahwa kebudayaan sebagai sumberdaya komersial.
6. Labovitz mengatakan teori sebagai ide pemikiran teoritis yang mereka definiskan sebagai menentukan bagaimana dan mengapa variabel - variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
7. Neuman berpendapat teori adalah sebuah sistem dari keterkaitan abstrak atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial.
8. Salah Wahab mengatakan bahwa pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubugn denga wisata terutama pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha yang terkait.
9. Mac Intosh (1955) mengatakan pariwisata adalah sejumlah gejala dan hubungan yang timbul,mulai dari interaksi antara wisatawan di satu pihak, peusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan dan pemerintah serta masyarakat bertindak sebagai tuan rumahdalam proses menarik dan melayani wisatawan yang dimaksud.
10. Menurut Leiper, pariwisata adalah suatu sistem terbuka dari unsur-unsur yang saling berinteraksi dalam suatu lingkungan yang luas, mulai dari unsur manusia seperti wisatawan, tiga unsur geografis dan unsur ekonomi.
11. Maciver dan Page mengatakan masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia.
12. Ralph Linton mengatakan masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
13. Selo Soemarjan mengatakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan
Sifat Interaksi
1. Transitory
Wisatawan dan masyarakat lokalberhubungan hanya sementara, sehingga tidak ada hubungan yang mendalam. Sifat interaksi yang seperti ini sering menyebabkan mereka tidak memikirkan dampak interaksi mereka terhadap interaksi yang mendatang, sehingga jarang memunculkan rasa saling percaya.
2. Ada kendala ruang dan waktu yang menghambat hubungan.
Wisatawan yang datang berkunnjung biasanya berkunjung musiman dan tidak berulang. Apalagi kenyataan bahwa fasilitas pariwisata umumnya hanya terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu, maka wisatawan hanya berhubungan secara intensif dengan sebagian anggota masyarakat yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan terhadap wisatawan, sedangkan masyarakat yang jauh dari fasilitas pariwisata berhubungan secara kurang intensif.
3. Dalam mass tourism, tidak ada hubungan yang bersifat spontan antara masyarakat dengan wisatawan, melainkan sebagian besar diatur dalam paket wisata yang ditangani oleh usaha pariwisata dengan jadwal yang ketat.
4. Hubungan atau interaksi umumnya bersifat unequal dan unbalanced (tidak setara), dan pada umumnya masyarakat local merasa lebih inferior. Wisatawan lebih kaya, lebih berpendidikan, dan dalam suasana berlibur, sedangkan masyarakat local dalam suasana melakukan pekerjaan, penuh kewajiban, dan mengharapkan uang wisatawan.
Persepsi Masyarakat terhadap Wisatawan :
Menurut Doxey (1976) dengan Irindex, perubahan masyarakat lokal akibat wisatawan diklasifikasikan :
Euphoria yaitu kedatangan wisatawan diterima dengan baik, dengan sejuta harapan.
Apathy yaitu masyarakat menerima wisatawan sebagai sesuatu yang lumrah, interaksinya lebih menekankan komersialisasi.
Annoyance yaitu titik kejenuhan sudah hampir dicapai, dan masyarakat mulai merasa terganggu.
Antagonism yaitu masyarakat secara terbuka sudah menunjukkan ketidaksenangan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Host dan Guest memiliki derivasi dan sangat mirip. Pada masa imperialis Host dan Guest memiliki konotasi saling bertentangan dan bermusuhan hal ini dibuktikan oleh beberapa kutipan dari tulisan beberapa ahli zaman dahulu . Namun konotasi tersebut mengalami pergeseran pada masa industrial dengan mulai munculnya akomodasi sebagai komoditas. Host dan Guest menjadi satu kesatuan dalam lembaga-lembaga yang berkaitan dengan pariwisata seperti hotel, restoran, bar dan hospitality.
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan selalu saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Dalam proses interaksi sosial sangat membutuhkan kontak dan komunikasi. Kontak adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik. Sedangkan komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Di dalam pariwisata juga sangat membutuhkan kontak dan komunikasi, dan di dalamnya itu juga perlu di bangun kerjasama yang baik serta harus ada komunikasi timbal balik secara baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, stakeholder sampai ke masyarakat lokal, bila tidak terjalin komunikasi yang baik maka akan terjadi kekacauan dan kesalahpahaman, karena bila ada ada komunikasi yang baik maka akan mempermudah pengambilan keputusan maupun kesepakatan. Interaksi yang baik pun harus terjalin bukan hanya dari pemerintah daerah setempat kepada guest yang datang, tetapi juga antara negara. Hal ini diperlukan agar tiap negara yang telah menjalin hubungan kerjasama dapat saling mengenal kebudayaan antar Negara sehingga juga mengurangi pecurian kebudayaan. Setiap daerah memiliki kebudayaan masing-masing, dan sekarang kita juga harus menyaring kebudayaan secara selektif sehingga kebudayaan asli juga tidak ikut hilang. Dalam hal penyaringan budaya secara selektif dibutuhkan kerjasama yang kuat antara host dan guest agar tidak terjadi degradasi kebudayaan serta dapat menjaga pribadi antar masyarakat untuk tidak meniru budaya yang bersifat kebarat-baratan dan lebih memilih budaya luar daripada budaya diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa peranan interaksi antara host dan guest itu sangat dibutuhkan dalam dunia kepariwisataan.
DAFTAR PUSTAKA
www.buseco.monash.edu
www.academicdepartmen.com
www.lingkinghub.elsevier.com
www.sajth.com
www.hotelmule.com
www.informaworld.com
www.jurnal.sdm.blogspot.com
A.Yoeti,Oka.2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata.Jakarta.PT Padnya Paramita
Neuman, W.L.2003.Social Research Methodes:Qualitative & Quantitative
Approach.London:Sage
Wahab,Salah.1975.Tourism Management.London.Tourism International Press
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas teori pariwisata yang berjudul “ Teori Interaksi Host dan Guest” dengan baik.
Selesainya tugas ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada mahasiswa pariwisata Universitas Udayana mengenai bagaimana interaksi yang terjadi antara host dan guest dilingkungan pariwisata. Serta kepada pihak lain yang memerlukan informasi ini.
Dalam materi ini dijelaskan mengenai siapa yang berperan sebagai host dan guest serta bagaimana hubungan atau interaksi yang terjadi antara host dan guest dilingkungan pariwisata.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Dan kami berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa pariwisata Universitas Udayana serta pihak yang memerlukannya.
Hormat kami,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia kepariwisataan, tentu kita sudah banyak mengetahui tentang host dan guest yang walaupun kita mengartikannya masih hanya dalam arti sempit. Namun kita belum tentu mengetahui batasan-batasan mengenai siapa saja yang termasuk dalam kategori host dan guest. Karena dalam dunia pariwisata banyak pihak-pihak yang terkait yang dapat dikategorikan sebagai host dan guest. Selain itu juga, dalam kegiatan kepariwisataan kita harus mengetahui bagaimana hubungan interaksi yang terjadi antara host dan guest misalnya dalam pengambilan kesepakatan. Atau dapat juga kita lihat dari cara host dalam hal menjelaskan mengenai suatu destinasi kepada guest bila sedang melakukan perjalanan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari paparan latar belakang tersebut diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Siapa saja pihak yang termasuk kedalam kategori host maupun guest?
2. Bagaimana interaksi yang terjadi diantara host dan guest di dalam dunia kepariwisataan?
BAB II
LANDASAN TEORI
WTO melukiskan bahwa satu dari delapan pekerja di dunia ini kehidupannya tergantung, langsung ataupun tidak langsung, dari pariwisata. Pada tahun 1995, pariwisata telah menciptakan kesempatan kerja secara langsung untuk 211 juta orang; dan pada tahun 2001, bagi 207 juta orang tenaga kerja, atau lebih dari 8% kesempatan kerja di seluruh dunia (UNEP 2002). Pada tahun 2005, diperkirakan pariwisata akan menciptakan lapangan kerja bagi 305 juta orang. Kalau mesin penggerak dalam penciptaan tenaga kerja pada abad ke-19 adalah pertanian, dan pada abad ke-20 adalah industri manufacturing, maka pada abad ke-21, mesin penggerak tersebut adalah pariwisata (Dawid J. de Villiers 1999; Salah Wahab 1999). Sehingga berlanjut pada kegiatan interaksi antara Wisatawan dan masyarakat lokal.
Pengertian wisatawan, sifat interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal secara umum.
1. Maryati dan Suryawati (2003) mengatakan interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok
2. Murdiyatmoko dan Handayani (2004) mengatakan interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial
3. Tim Sosiologi (2002) menyimpulan bahwa interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat kontak sosial dan komunikasi.
4. Urry (1990) khawatir dengan terjadinya proses kehilangan otentisitas dalam kebudayaan lokal.
5. Burns and Holden (1995) megatakan bahwa kebudayaan sebagai sumberdaya komersial.
6. Labovitz mengatakan teori sebagai ide pemikiran teoritis yang mereka definiskan sebagai menentukan bagaimana dan mengapa variabel - variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
7. Neuman berpendapat teori adalah sebuah sistem dari keterkaitan abstrak atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial.
8. Salah Wahab mengatakan bahwa pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubugn denga wisata terutama pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha yang terkait.
9. Mac Intosh (1955) mengatakan pariwisata adalah sejumlah gejala dan hubungan yang timbul,mulai dari interaksi antara wisatawan di satu pihak, peusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan dan pemerintah serta masyarakat bertindak sebagai tuan rumahdalam proses menarik dan melayani wisatawan yang dimaksud.
10. Menurut Leiper, pariwisata adalah suatu sistem terbuka dari unsur-unsur yang saling berinteraksi dalam suatu lingkungan yang luas, mulai dari unsur manusia seperti wisatawan, tiga unsur geografis dan unsur ekonomi.
11. Maciver dan Page mengatakan masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia.
12. Ralph Linton mengatakan masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
13. Selo Soemarjan mengatakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan
Sifat Interaksi
1. Transitory
Wisatawan dan masyarakat lokalberhubungan hanya sementara, sehingga tidak ada hubungan yang mendalam. Sifat interaksi yang seperti ini sering menyebabkan mereka tidak memikirkan dampak interaksi mereka terhadap interaksi yang mendatang, sehingga jarang memunculkan rasa saling percaya.
2. Ada kendala ruang dan waktu yang menghambat hubungan.
Wisatawan yang datang berkunnjung biasanya berkunjung musiman dan tidak berulang. Apalagi kenyataan bahwa fasilitas pariwisata umumnya hanya terkonsentrasi pada tempat-tempat tertentu, maka wisatawan hanya berhubungan secara intensif dengan sebagian anggota masyarakat yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan terhadap wisatawan, sedangkan masyarakat yang jauh dari fasilitas pariwisata berhubungan secara kurang intensif.
3. Dalam mass tourism, tidak ada hubungan yang bersifat spontan antara masyarakat dengan wisatawan, melainkan sebagian besar diatur dalam paket wisata yang ditangani oleh usaha pariwisata dengan jadwal yang ketat.
4. Hubungan atau interaksi umumnya bersifat unequal dan unbalanced (tidak setara), dan pada umumnya masyarakat local merasa lebih inferior. Wisatawan lebih kaya, lebih berpendidikan, dan dalam suasana berlibur, sedangkan masyarakat local dalam suasana melakukan pekerjaan, penuh kewajiban, dan mengharapkan uang wisatawan.
Persepsi Masyarakat terhadap Wisatawan :
Menurut Doxey (1976) dengan Irindex, perubahan masyarakat lokal akibat wisatawan diklasifikasikan :
Euphoria yaitu kedatangan wisatawan diterima dengan baik, dengan sejuta harapan.
Apathy yaitu masyarakat menerima wisatawan sebagai sesuatu yang lumrah, interaksinya lebih menekankan komersialisasi.
Annoyance yaitu titik kejenuhan sudah hampir dicapai, dan masyarakat mulai merasa terganggu.
Antagonism yaitu masyarakat secara terbuka sudah menunjukkan ketidaksenangan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Host dan Guest memiliki derivasi dan sangat mirip. Pada masa imperialis Host dan Guest memiliki konotasi saling bertentangan dan bermusuhan hal ini dibuktikan oleh beberapa kutipan dari tulisan beberapa ahli zaman dahulu . Namun konotasi tersebut mengalami pergeseran pada masa industrial dengan mulai munculnya akomodasi sebagai komoditas. Host dan Guest menjadi satu kesatuan dalam lembaga-lembaga yang berkaitan dengan pariwisata seperti hotel, restoran, bar dan hospitality.
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan selalu saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Dalam proses interaksi sosial sangat membutuhkan kontak dan komunikasi. Kontak adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik. Sedangkan komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Di dalam pariwisata juga sangat membutuhkan kontak dan komunikasi, dan di dalamnya itu juga perlu di bangun kerjasama yang baik serta harus ada komunikasi timbal balik secara baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, stakeholder sampai ke masyarakat lokal, bila tidak terjalin komunikasi yang baik maka akan terjadi kekacauan dan kesalahpahaman, karena bila ada ada komunikasi yang baik maka akan mempermudah pengambilan keputusan maupun kesepakatan. Interaksi yang baik pun harus terjalin bukan hanya dari pemerintah daerah setempat kepada guest yang datang, tetapi juga antara negara. Hal ini diperlukan agar tiap negara yang telah menjalin hubungan kerjasama dapat saling mengenal kebudayaan antar Negara sehingga juga mengurangi pecurian kebudayaan. Setiap daerah memiliki kebudayaan masing-masing, dan sekarang kita juga harus menyaring kebudayaan secara selektif sehingga kebudayaan asli juga tidak ikut hilang. Dalam hal penyaringan budaya secara selektif dibutuhkan kerjasama yang kuat antara host dan guest agar tidak terjadi degradasi kebudayaan serta dapat menjaga pribadi antar masyarakat untuk tidak meniru budaya yang bersifat kebarat-baratan dan lebih memilih budaya luar daripada budaya diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa peranan interaksi antara host dan guest itu sangat dibutuhkan dalam dunia kepariwisataan.
DAFTAR PUSTAKA
www.buseco.monash.edu
www.academicdepartmen.com
www.lingkinghub.elsevier.com
www.sajth.com
www.hotelmule.com
www.informaworld.com
www.jurnal.sdm.blogspot.com
A.Yoeti,Oka.2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata.Jakarta.PT Padnya Paramita
Neuman, W.L.2003.Social Research Methodes:Qualitative & Quantitative
Approach.London:Sage
Wahab,Salah.1975.Tourism Management.London.Tourism International Press
Sabtu, 02 Oktober 2010
Hallo guys…
Buat kalian yang suka edit-edit foto ini ada sebuah software yang bakal bantu kalian untuk mengedit foto dengan mudah namanya yaitu PHOTOSHINE. Di dalam software ini sudah dilengkapi dengan banyak macam-macam variasi yang siap untuk mempecantik foto anda, caranya anda tinggal masukkan foto anda kemudian pilih variasi yangn anda kehendaki.
Hasilnya bisa dilihat dibawah ini :
Buat kalian yang suka edit-edit foto ini ada sebuah software yang bakal bantu kalian untuk mengedit foto dengan mudah namanya yaitu PHOTOSHINE. Di dalam software ini sudah dilengkapi dengan banyak macam-macam variasi yang siap untuk mempecantik foto anda, caranya anda tinggal masukkan foto anda kemudian pilih variasi yangn anda kehendaki.
Hasilnya bisa dilihat dibawah ini :
GOA GIRI PUTRI
DI Bali, banyak terdapat goa yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Dalam salah satu goa di Nusa Penida, ada Pura Goa Giri Putri. Keunikan apa saja yang bisa disimak dari keberadaan pura Kahyangan Jagat yang terletak di Dusun Karangsari, Desa Pakraman Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung ini?
Konon, di zaman Neolithikum dulu manusia hidup tanpa norma, tanpa kaidah, hingga berlaku suatu pola normatif homo-homini lupus -- manusia satu menjadi "serigala" bagi manusia yang lain, lantas berlaku hukum rimba, siapa kuat dia menang. Tiap orang berusaha mempertahankan hidup dari keganasan alam, seperti amukan binatang buas, hujan lebat, terjangan angin, dan sengatan sinar mentari. Lalu mereka perlu tempat perlindungan dan reproduksi keturunan demi keberlangsungan hidup. Selain penggunaan goa seperti itu, goa juga konon dijadikan tempat bertapa untuk memohon anugerah langsung dari para dewata.
Dalam goa umumnya terdapat aliran sungai, kelelawar, ular, dan stalagnit (endapan menyerupai batu tumbuh dari bawah goa mengarah ke langit-langit goa) maupun stalagtit (endapan yang menyerupai bebatuan, muncul dari dinding/langit-langit goa mengarah ke lantai goa). Dalam perkembangannya, manusia memikirkan pola kehidupan baru dengan pola permukiman tetap serta dukungan teknologi yang kian canggih agar mampu mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Meski kehidupan kian modern, namun kenyataan menunjukkan bahwa tradisi prasejarah atau kebudayaan di dalam goa tetap eksis dengan fungsi yang terus berkembang atau berubah.
Kata "giri" itu sendiri artinya gunung, pegunungan atau bukit, sementara "putri" berarti wanita. Dalam konsep ajaran Hindu, "putri" yang dimaksud adalah nama simbolis bagi kekuatan Tuhan, memiliki sifat keibuan atau kewanitaan. Jadi Goa Giri Putri adalah sebuah ruang atau rongga dengan ukuran tertentu sebagai tempat bersemayam kekuatan Tuhan dalam manifestasinya berupa wanita (disebut Hyang Giri Putri), tiada lain adalah salah satu sakti dari kekuatan Tuhan dalam wujud-Nya sebagai Siwa. Di sini, Giri Putri adalah nama yang diberikan pada salah satu goa terbesar yang berada di Pulau Nusa Penida.
Tiga Pura
Pada Purnama Kalima Wraspati Kliwon Klawu, 25 Oktober 2007, merupakan puncak Karya Agung Mamungkah Ngenteg Linggih, Mapeselang Prayungan, lan Pedanan-danan. Piodalan di pura yang di-empon oleh 210 KK Krama Desa Pakraman Karangsari ini dilakukan tiap tahun, yakni pada Purnama Kadasa. Jika masyarakat Bali ingin bertirtayatra ke sana, maka tiga pura utama yang menjadi tujuan adalah Pura Giri Putri, Pucak Mundi, dan Dalem Ped. Biasanya mereka bermalam di Dalem Ped lantaran tempatnya lebih luas, fasilitas mandi dan buang hajat memadai. Pedagang pun banyak, dan suhu udara relatif tak terlalu dingin.
Berdasarkan hasil pengukuran Tim Pengabdian Dosen FT Universitas Warmadewa, Agustus 2007, Goa Giri Putri berada pada ketinggian 150 meter di atas permukaan laut, dengan panjang total lebih kurang 262 meter. Ia memiliki empat bagian besar tempat persembahyangan yakni sebuah di luar goa atau pintu masuk dan tiga di dalam goa (depan, tengah, dan belakang). Sebelum 1990, Goa Giri Putri hanyalah sebuah goa yang dijadikan objek wisata lokal, terutama pada hari Raya Galungan dan Kuningan. Air yang berada di dalam goa dijadikan tirta oleh masyarakat Karangsari dalam rangka upacara Panca Yadnya.
Hingga saat ini belum ditemukan prasasti maupun sumber resmi yang memuat tentang Goa Giri Putri, sehingga belum diketahui kapan dan oleh siapa Goa Giri Putri dibangun. Yang jelas goa ini adalah peninggalan Zaman Prasejarah (Hindu), terus hidup dan dipelihara sampai sekarang. Pada 1990, Gubernur Bali saat itu (Prof. Dr. Ida Bagus Mantra) pernah mengadakan kunjungan ke Nusa Penida dan singgah di Goa Giri Putri, memberikan motivasi kepada masyarakat di situ untuk menjaga keberadaan Goa Giri Putri, baik sebagai objek wisata spiritual maupun sebagai tempat persembahyangan. Sejak itulah didirikan sejumlah palinggih tempat pemujaan. Goa itu kemudian diberi nama Goa Giri Putri.
Kondisi fisik Goa Giri Putri pada 1990-an dibanding kondisi sekarang, tampak beda. Dulu goa sangat "mengerikan", gelap, lantai dasar licin, tirta melimpah, dan belum banyak pengunjung. Kini, sebaliknya, terang benderang, lantai dasar tak begitu licin lantaran beberapa bagian sudah dipelester, pun telah tersedia beberapa tangki air. Pintu masuk goa tetap relatif sempit -- hanya dapat dimasuki satu orang saja.
Petunjuk "Niskala"
Sebagaimana ditulis dalam buku "Selayang Pandang Pura Giri Putri" dan diceriterakan oleh I Nyoman Dunia selaku Bendesa Adat serta mangku gede Pura Giri Putri, secara keseluruhan ada 13 buah palinggih di situ dengan berbagai wujud arsitektur dan bahan bangunan. Jika hendak bersembahyang ke Pura Giri Putri, begitu turun di pelataran parkir lantas menyeberang jalan, orang sudah berhadapan dengan jalan berundak-undak. Setelah tiba di atas atau di halaman luar goa, orang akan menjumpai palinggih pertama berbentuk Padmasari, tepat berada di samping kanan depan mulut goa.
Berdasarkan petunjuk niskala yang diterima oleh Ida Pandita Dukuh Acarya Daksa dari Padukuhan Samiaga, Penatih, Denpasar menyebutkan, di palinggih pertama yang dipuja adalah kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam wujudnya sebagai Hyang Tri Purusa menurut ajaran Siwa Sidhanta. Terdiri atas Paramasiwa (Nirguna-Brahman), Sadasiwa (Saguna-Brahman), dan Siwatma (Jiwatman). Lalu di sebelah kiri pintu masuk goa ada Hyang Ganapati berwujud Lingga Cala dari bahan batu karang sebagai penjaga pintu masuk goa. Di halaman depan goa juga dilengkapi dengan bangunan penunjang sebagai tempat pesandekan atau menerima tamu.
Bila usai bersembahyangan di palinggih Tri Purusa, orang segera dapat memasuki Goa Giri Putri. Biasanya orang yang baru datang pertama kali ke tempat ini akan merasa takut atau waswas mengingat mulut goa sangat kecil, hanya bisa dilalui satu orang saja. Namun itu hanya berjarak sekitar tiga meter, setelah melewati itu, orang-orang akan tercengang dan takjub, karena tidak menyangka sebelumnya bahwa rongga goa sangat lebar dan tinggi serta bisa menampung sekitar 5.000 orang. Tatkala terowongan kecil dilewati, orang akan dapat melihat dua palinggih di dalam bagian depan goa.
Palinggih ketiga, Hyang Sapta Patala, berupa Padmasari dengan perwujudan Naga Basuki di bagian ulon. Hyang Naga Basuki adalah salah satu manifestasi Hyang Widhi Wasa dengan sifat penolong, penyelamat dan pemberkah kemakmuran, diwujudkan dalam bentuk naga bersisik emas berkilauan, penuh pernik mutiara, serta senantiasa berupaya tetap menjaga keseimbangan alam bawah (pertiwi) demi kesejahteraan umat manusia beserta makhluk lainnya. Di samping kanan Hyang Naga Basuki ada palinggih keempat, Pengayengan Ratu Gede berwujud Lingga Cala. Dengan demikian goa ini berfungsi sebagai tempat memohon keselamatan dan ketenteraman umat manusia.
Selanjutnya di bagian tengah-tengah goa dijumpai lima palinggih -- tiga di bawah dan dua di atas. Palinggih di bagian bawah sebelah utara berwujud Padmasari, stana Hyang Giri Pati/Siwa. Di sebelah kiri Padmasari ada panyineban Ida Bhatara berwujud Gedongsari. Lalu di bagian bawah selatan ada tempat palukatan dari Hyang Dewi Gangga, dan palinggih Hyang Tangkeb Langit di sebelah barat tangga yang berwujud gedong masif. Sebelum melakukan persembahyangan, di tempat ini wajib melakukan palukatan dasa mala dengan memohon kepada Hyang Giri Putri, Dewi Gangga, dan Hyang Giri Pati agar secara lahir dan batin terlepas dari hal-hal negatif.
Di bagian tengah atas agak ke pinggir ada palinggih Hyang Giri Putri berwujud Padmasari dengan palinggih Pengaruman di samping kiri sebagai tempat men-sthana-kan simbol Dewa-dewi berupa arca dan rambut sedana, serta di sisi kanan ada sumber air suci. Yang unik, keberadaan palinggih ini di tengah-tengah atas dinding goa, agar bisa tangkil orang mesti menaiki tangga baja yang terbuat dari bahan plat mobil. Di bagian dalam dengan jarak sekitar tujuh meter, ada Payogan (peraduan) Hyang Giri Putri - Hyang Giri Pati yang berwujud Padmasari.
Di tempat ini masyarakat biasanya melakukan tapa, yoga dan semadi. Bagian inti goa ini dikelilingi ornamen-ornamen alam yang unik seperti ada taman tirta, warna-warni dinding goa (stalagnit dan stalagtit) diselingi dentingan percikan air dari langit-langit goa dan suara kelelawar. Tempat ini merupakan sthana Hyang Giri Putri sebagai pengendali kekuatan-kekuatan yang ada di dalam goa. Di sinilah orang dapat memohon penyembuhan penyakit melalui percikan tirta suci oleh pemangku atau pangelingsir.
Kemudian pada bagian ujung barat goa ada empat palinggih. Satu berwujud Padmasari sebagai sthana Hyang Siwa Amerta/Mahadewa, sebuah Gedongsari sthana Hyang Sri Sedana/Ratu Syahbandar, sebuah patung Dewi Kwam Im, serta altar Dewa Langit. Semua itu merupakan Dewa Pemurah, Pengasih dan Penyayang serta Dewa-dewi Kemakmuran. Di bagian ini para pamedek dapat melihat dengan jelas pancaran sinar matahari dan indahnya alam sekitar khususnya Gunung Kila (Pura Semuhu) di kejauhan.
Sekarang di bagian ini sudah ada bangunan pendukung (toilet), dilengkapi tangga sebagai sarana keluar goa. Bagian ini jelas memperlihatkan terjadi perpaduan konsep Siwa-Buda di Pura Goa Giri Putri sebagaimana halnya yang biasa terjadi di pura-pura besar lainnya di Bali. Sebenarnya, di dalam Goa Giri Putri ini masih banyak terdapat onggokan (Lingga Cala) batu karang besar dan kecil serta goa-goa kecil di kiri-kanan dinding goa, sehingga kemungkinan besar jumlah palinggih juga akan terus bertambah.
Source : HDNet
KLUNGKUNG DAN OBJEK WISATANYA
KLUNGKUNG DAN OBJEK WISATANYA
Klungkung adalah kabupaten yang terkecil wilayahnya dibanding dengan kabupaten lainnya di Bali. Klungkung terbagi menjadi empat kecamatan. Kendati wilayahnya kecil, Klungkung mewilayahi pula gugusan Pulau Nusa yang terdiri dari Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan.
Sama dengan kabupaten lain di Bali kabupaten yang terkenal dengan bumi serombotan ini juga memiliki sejumlah objek wisata yang memikat diantaranya :1. Batu Klotok
Pantai Klotok letaknya 5 Km dari kota Semarapura ke arah selatan. Tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi karena dilatarbelakangi pemandangan persawahan dengan Gunung Agung yang nampak di kejauhan dan hamparan laut di depannya. Wisatawan juga dapat menyaksikan dan menikmati pemandangan yang sangat menarik pada saat ada kegiatan upacara melasti.
2. Desa Gelgel (Gelgel Village)
Desa Gelgel terletak 3 Km dari Kota Semarapura ke arah Selatan, dekat dengan Desa Kamasan. Wisatawan dapat menyaksikan kegiatan upacara yang dilakukan selama tiga hari, dimulai pada hari Senen setelah hari raya Galungan (yang disebut dengan Pamacekan Agung). Desa ini juga terkenal dengan kerajinan Tenun kain Songket yang menjadi ciri khas desa tersebut.
3. Desa Kamasan (Kamasan Village)
Desa Kamasan terkenal dengan kerajinan perak, ukiran selongsong peluru, emas dan lukisan wayang tradisionalnya. Barang-barang seni hasil kerajinan perak, emas, selongsong peluru dan lukisan khas wayang tradisional ini selain erat kaitannya untuk upacara-upacara keagamaan juga dapat
4. Goa Lawah (Bat Cave)
Tempat sangat menarik untuk dikunjungi karena letaknya strategis dipinggir pantai dengan pemandangan laut dan pulau Nusa Penida di kejauhan serta penataan pantainya yang asri dan indah. Di pantai kadang-kadang wisatawan dapat menyaksikan kegiatan upacara adat dan juga dapat melihat kelelawar bergelantungan di tepi goa.
5. Kawasan Nusa Penida (Nusa Penida Area)
Di kawasan Nusa Penida ini terdapat beberapa obyek serta tempat rekreasi wisata tirta. Kawasan Rekreasi tirta tersebut sangat menarik untuk dinikmati oleh para wisatawan, yaitu kawasan bahari dengan tumbuhan karang yang amat indah dan bermacam-macam jenis ikan yang berwarna-warni.
6. Suana
Disamping pantai berpasir putih dan perbukitan yang indah, di Suana juga terdapat yang disebut Gao Giri Putri. Goa ini terletak di Dusun Karangsari Desa Suana kurang lebih 5 km di sebelah timur Desa Batununggul.
Hanya pada waktu masuk kedalam goa saja yang sulit, tapi setelah merangkak 3 km kita sampai pada ruangan goa yang sangat luas. Di dalam goa banyak terdapat stalagnit dan stalaktit, juga terdapat mata air yang dikeramatkan. Goa ini tembus sampai ke barat dan disini terdapat mulut goa yang cukup lebar untuk menyaksikan pemandangan perbukitan.
7. Karang Bolong
Objek ini dapat disaksikan dari Nusa Penida Desa Sakti. Selain dapat menyaksikan pemandangan Karang Bolong yang sangat indah, juga dapat menikmati pantai Penida berpasir putih dan pemandangan alam di sekitarnya. Demikian pula di Nusa Penida dapat disaksikan pengelolaan sumber mata air yang berada dekat dengan pantai.
8. Pantai Lembongan dan Jungutbatu
Pantai ini juga berpasir putih, laut disekitarnya jernih dengan berbagai jenis ikan berwarna-warni. serta karang lautnya indah dan beraneka warna, sehingga jelas sekali nampak bagaikan dalam taman laut yang sangat indah. Berbagai atraksi yang sangat menarik juga dapat dilakukan dan dilakukan oleh para wisatawan, misalnya banana boat.
Pada sore hari dapat disaksikan betapa indahnya pemandangan matahari terbenan. Dari Jungutbatu maupun Lembongan, para wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang indah di Nusa Ceningan, dengan jembatan diatas laut yang menghubungkan antara Lembongan dan Ceningan.
9. Kawasan Tukad Unda (Tukad Unda Area)
Kawasan Tukad Unda letaknya 38 Km dari Kota Denpasar ke arah timur.Di kawasan Tukad Unda ini terdapat sebuah kegiatan rekreasi arung jeram/ rafting.
Tempat rekreasi arung jeram ini memiliki panjang Rafting 9 Km dan pada jalur arung jeram ini kita akan menemui rintangan sekitar 22 rintangan. Maka dari itu bagi wisatawan yang menggemari rekreasi arung jeram, silakan datang ke Kawasan Tukad Unda serta silakan mencoba mengarungi jeram tersebut.
10. Kerta Gosa dan Taman Gili
Objek wisata Kertha Gosa dan Taman Gili (Balai Kambang) pada jaman dahulu merupakan bagian dari Puri Semarapura Kerajaan Klungkung yang dibangun pada abad 17.
Di sebelah barat bangunan ini terdapat sebuah pintu gerbang yang dikenal dengan nama Pemedal Agung adalah merupakan pintu gerbang utama Puri Semarapura tersebut. Ketiga bangunan bersejarah ini berada dalam satu areal yang terletak dijantung kota Semarapura kurang lebih 40 km sebelah timur kota Denpasar, dilalui oleh jalur lalu lintas perjalanan menuju Besakih, Goa Lawah, Candi Dasa dan dari objek wisata Kertha Gosa/Taman Gili dapat dilanjutkan ke Desa Kamasan yang terletak 2 km kearah selatan sebuah desa yang terkenal dengan kerajinan perak, ukiran klongsong peluru, emas dan lukisan wayang tradisional.
11. Monumen Puputan Klungkung (Klungkung War Monument)
Monumen ini merupakan tugu peringatan peristiwa bersejarah terjadinya Puputan antara Raja Klungkung dani rakyatnya bertempur habis-habisan melawan serdadu Belanda pada tanggal 28 April 1908. Monumen ini terletak di jantung kota Semarapura, tepatnya di sebelah utara bangunan Kertha Gosa dan Taman Gili.
Monumen ini dibangun berdasarkan arsitektur Bali dalam wujud lingga yoni, di dalamnya terdapat patung-patung tokoh raja yang gugur dalam puputan didukung dengan diorama yang mengisahkan peristiwa Puputan Klungkung yang bersejarah itu. Bangunan monumen ini sangat menarik untuk dikunjungi.
12. Pantai Kusamba (Kusamba Beach)
Pantai Kusamba merupakan obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, terletak sekitar 7 km ke arah timur dari kota Semarapura. Disamping itu, pantai ini merupakan pantai nelayan dan juga tempat pembuatan garam secara tradisional.
Kita dapat menyaksikan setiap hari para nelayan yang sedang melaut mencari ikan maupun petani garam yang sedang membuat garam di pinggir pantai.
Sampan nelayan berderet di pinggir pantai di bawah pohon nyiur, begitu pula pondok-pondok pembuatan garam berjejer di sepanjang pantai, menimbulkan pemandangan yang benar-benar menarik bagi mereka yang berkunjung ke pantai tersebut. Bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke Bali, obyek wisata ini sangat ideal untuk dipilih sebagai salah satu tujuan wisata.
Sumber: Bisnis Bali
Langganan:
Postingan (Atom)